Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pengguna Panel Surya, Balik Modal Hanya Perlu Waktu 7 Tahun

Kompas.com - 22/01/2021, 06:43 WIB
Rully R. Ramli,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mahalnya harga panel surya masih menjadi salah satu alasan utama banyak orang enggan untuk menggunakan sumber listrik ramah lingkungan itu.

Namun, pemerintah melalui Kementerian ESDM kerap kali menyatakan bahwa pemasangan panel surya merupakan sebuah investasi untuk masa depan. 

Dengan adanya sistem on-grid dengan sistem kelistrikan PT PLN (Persero) dan kebijakan jual beli listrik ke perusahaan pelat merah itu maka dalan kurun beberapa tahun setelah pemasangan, pengguna panel surya bisa balik modal.

Baca juga: Pengalaman Pengguna Panel Surya, Bisa Hemat Tagihan Listrik hingga 60 Persen

Salah seorang pengguna panel surya, Herry Trianto, menceritakan, dirinya akan mendapatkan break even point (BEP) dari biaya pemasangan sistem kelistrikan energi baru terbarukan (EBT) itu hanya dalam kurun waktu 7,6 tahun.

Hery menjelaskan, sejak Agustus 2020, ia mulai menggunakan panel surya berkapasitas 4,1 kWp, seharga Rp 53 juta ditambah biaya penukaran meteran PLN ke meteran sistem on-grid seharga Rp 1,9 juta.

"Habis sekitar Rp 55 juta untuk pemasangan," kata Hery kepada Kompas.com, Selasa (19/1/2021).

Melalui panel surya berkapasitas 4,1 kWp itu, setiap bulannya Hery mampu memproduksi listrik sebesar 450 kWh.

Baca juga: 2 Perusahaan Ini Kolaborasi Hasilkan Energi Tenaga Surya dengan Daya 4,5 MW

Dengan kapasitas produksi tersebut, tagihan listrik Hery pun langsung menurun setiap bulannya.

Sebelum memasang panel surya, rata-rata tagihan listrik setiap bulan mencapai Rp 1 juta.

Namun, kini Ia hanya perlu membayar sekitar Rp 400.000 per bulan. 

Artinya, setiap bulan Hery menghemat tagihan Rp 600.000 atau sekitar 60 persen.

"Tagihan saya rata-rata Rp 1 juta. Sekarang saya ini per bulan tinggal bayar Rp 400.000-an," kata Hery.

Dengan rata-rata penghematan sebesar Rp 600.000, hanya butuh waktu sekitar 7,6 tahun untuk Hery mendapatkan BEP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com