Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Uno Setuju Tempat Wisata Ditutup jika Tak Patuh Protokol Kesehatan

Kompas.com - 18/05/2021, 20:34 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menilai, penutupan banyak lokasi wisata selama libur Lebaran tahun 2021 merupakan bahan evaluasi dalam penerapan protokol protokol CHSE (Cleanliness, Health, Safety, dan Environment Sustainability).

Hal ini mengingat aturan pemerintah yang melonggarkan dan memperbolehkan pembukaan kawasan wisata dengan syarat penerapan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin, serta memastikan kapasitas atau daya tampung lokasi wisata.

“Di beberapa tempat wisata dan taman rekreasi, (protokol kesehatan) perlu ditingkatkan. Ini yang akan menjadi eveluasi kita. Apalagi akan ada beberapa liburan ke depan, seperti Waisak maupun liburan lain,” ungkap Sandiaga dalam Weekly Press Briefing, Selasa (18/5/2021).

Baca juga: Kemenkeu Bakal Naikkan PPN, Sandiaga Uno: Timing-nya Belum Tepat

Terkait dengan penutupan sejumlah tempat wisata akibat penerapan protokol kesehatan yang tidak disiplin, Sandiaga memberikan apresiasi.

Apalagi, Sandiaga sebelumnya mengingatkan, lokasi-lokasi pariwisata yang tidak menerapkan protokol kesehatan secara disiplin akan ditindak tegas. Ia setuju tempat wisata ditutup jika pengelola tidak mematuhi protokol kesehatan.

“Kami beri pengarahan yang jelas kepada para penyelenggara destinasi wisata dan sentra ekonomi kreatif untuk bersiap. Kami berkordinasi dengan Pemda dan satgas setempat terutama pihak kepolisian untuk bertindak tegas. Yang tidak patuh harus diambil langkah-langkah persuasif untuk membatasi, kalau perlu menutup (tempat wisata tersebut),” kata dia.

Sandiaga menambahkan, menyikapi banyaknya hari libur, para pelaku usaha pariwisata diharapkan bersiap untuk limpahan wisatawan. Di sisi lain, foto-foto wisata yang dipublikasikan melalui media sosial dinilai berperan aktif bagi Kemenparekraf, Pemda dan satgas Covid-19 untuk mengambil kebijakan, utamanya sektor pariwisata.

“Mengenai limpahan wisatawan, pelaku usaha harus menuyiapkan diri, karena wisatawan bakal melimpah. Terima kasih foto-foto yang sudah di-share, ini menjadi bahan untuk mengambil langkah. Jadi pemda mengambil kebijakan untuk menekan penyebaran Covid-19,” ujar dia.

Sebagai informasi, pemerintah daerah terpaksa menutup kawasan wisata yang mengalami kelebihan kapasitas akibat lonjakan wisatawan di hari libur Lebaran. Langkah tegas tersebut dibuktikan dengan penutupan kawasan wisata seperti seperti yang terjadi di Ancol, TMII, Pantai Anyer, Pantai Batu Karas, Pantai Pangandaran , Geopark Pelabuhan Ratu dan lain sebagainya.

“Kemenparekaraf menyoroti ini adalah langkah yang perlu diperbaiiki ke depannya. Membludaknya kawasan wisata selama libur lebaran akan dievaluasi, dan diharapkan partisipasi dari pemda dan semua pemangku kepentingan,” ujar dia.

Baca juga: Tingkat Efikasi Vaksin Sinopharm untuk Vaksinasi Gotong Royong

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Naik Selama Ramadan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Whats New
Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Work Smart
PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

Whats New
Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Whats New
Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Whats New
ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Kemenaker Siapkan Aturan Pekerja Berstatus Kemitraan, Ini Tanggapan InDrive

Kemenaker Siapkan Aturan Pekerja Berstatus Kemitraan, Ini Tanggapan InDrive

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com