Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RAPBN 2022, Pemerintah dan Banggar DPR Sepakati Asumsi Pertumbuhan Ekonomi 5,2 Persen

Kompas.com - 08/09/2021, 14:19 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah dan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI menyetujui asumsi pertumbuhan ekonomi mencapai 5,2 persen dalam RAPBN tahun 2022. Hal tersebut disepakati dalam rapat kerja Banggar hari ini, Rabu (8/9/2021).

Sebelumnya, Komisi XI DPR RI menyetujui pertumbuhan ekonomi berada pada kisaran 5,2 persen - 5,5 persen. Kemudian asumsi tersebut mengecil dan disepakati 5,2 persen.

"Banggar akan memilih dengan berbagai perhitungan kalkulasi ke depan. Pertumbuhan yang diusulkan oleh Banggar kepada koordinator Panja pemerintah di 5,2 persen," kata Ketua Banggar Said Abdullah dalam rapat kerja bersama pemerintah, Rabu (8/9/2021).

Baca juga: Pemerintah-DPR Sepakati Asumsi Dasar Ekonomi Makro RAPBN 2022, Ini Rinciannya

Said menuturkan, asumsi itu menunjukkan adanya optimisme dan realistis.

Selain pertumbuhan ekonomi, banggar menyepakati target inflasi kurang dari 3 persen, nilai tukar rupiah Rp 14.350 per dollar AS, dan suku bunga Surat Utang Negara (SUN) tenor 10 tahun sebesar 6,8 persen.

"Kami ingin optimis tapi realistis, maka menurut hemat kami, sudah ada sinyal komisi XI antara 5,2-5,5 persen, banggar akan memilih dengan berbagai perhitungan kalkulasi dan tren ke depan," ucap Said.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu mengatakan, asumsi ekonomi makro sebesar 5,2 persen sudah sejalan dengan pesan masih adanya ketidakpastian di tahun 2022.

Sejak awal kata Febrio, pemerintah memiliki logika untuk tetap optimis. Namun mengingat kondisi perekonomian masih diwarnai oleh pandemi Covid-19, ketidakpastian perlu diantisipasi.

"Kami melihat bahwa asumsi pertumbuhan ekonomi 5,2 persen ini sudah mencakup pesan ketidakpastian bahwa ketidakpastian masih ada. Pemerintah bersama DPR bersama-sama antisipasi ketidakpastian itu," tutur Febrio.

Baca juga: Selamat Tinggal Resesi, Ekonomi Indonesia Kuartal II 2021 Tumbuh 7,07 Persen

Kendati begitu, pemerintah berusaha bertahan dan kembali pulih pada tahun 2022 mendatang. Menurut Febrio, kemampuan bertahan bisa dilakukan lantaran pemerintah sudah berhasil melakukan di tahun 2021.

Tercatat, ekonomi RI tumbuh 7,07 persen pada semester I 2021. Capaian ini menjadi titik balik dari kontraksi -5,32 persen di kuartal I tahun 2020.

"Kami masih positif dan yakin pertumbuhan ekonomi di atas 3,7 persen untuk seluruh tahun 2021. Logikanya sama, tahun 2022 masih menghadapi ketidakpastian, tapi transformasi reformasi struktural terus kita lakukan. Di sini kita menemukan optimisme," pungkas Febrio.

Baca juga: 6 Strategi Jokowi untuk Mendongkrak Pertumbuhan Ekonomi 2022

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Whats New
IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 3 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 3 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com