Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Dampak Krisis Evergrande Bagi China, AS, hingga Eropa

Kompas.com - 26/09/2021, 16:00 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Editor

KOMPAS.com - Krisis utang Evergrande China telah memberikan dampak ke berbagai saham dan bisnis sektor-sektor terkait.

Saham para pemasok bahan bangunan untuk proyek properti Evergrande telah turun hingga dua digit secara year to date (ytd), mengutip Bloomberg pada Minggu (26/9/2021).

Kreditur, investor, dan pemasok dari perusahaan yang diperangi dan rekan-rekannya berada di urutan teratas kena dampak.

Baca juga: Sri Mulyani Waspadai Dampak Evergrande karena Bisa Pengaruhi Ekspor RI

Tak sampai di situ, industri Amerika Serikat (AS) juga diproyeksi menerima pukulan keras. Sekitar 10 persen eksposur penjualan produsen industri AS ditujukan China seperti General Electric dan Caterpillar.

Ukuran Evergrande ditambah dengan pengawasan ketat Beijing terhadap sektor real estat akan terus memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengembang properti ke depannya.

Evergrande memiliki aset sekitar CNY 2 triliun atau setara 310 miliar dollar AS.

Nilai itu berkontribusi 2 persen dari produk domestik bruto China, menurut perhitungan Goldman Sachs Group Inc. Sehingga apapun langkah yang diambil perusahaan itu dapat mengganggu pasar.

Citigroup Inc menyebut terlepas dari apa yang terjadi pada Evergrande, harga rumah China sekarang berisiko mengalami penurunan yang berarti.

Baca juga: Pemegang Saham Terbesar Kedua Jual Kepemilikan Evergrande

Bahkan. Indeks Properti Hang Seng turun ke level terendah dalam lima tahun awal bulan ini.

Indeks 12 anggota termasuk Country Garden Holdings Co., yang kehilangan 25 persen sejak akhir Maret, dan China Overseas Land & Investment Ltd., yang turun 16 persen.

Saham perusahaan yang telah meminjamkan uang atau berinvestasi di perusahaan real estat China akan tetap bergejolak.

Lantaran investor akan mempertimbangkan potensi lonjakan kredit macet dan penurunan aset.

“Sementara pembuat kebijakan diharapkan untuk memberikan dukungan, beberapa bank mungkin menjadi korban. China Minsheng, Ping An Bank dan China Everbright memiliki risiko tertinggi bagi pengembang,” tulis analis Citigroup termasuk Judy Zhang dalam sebuah catatan.

Baca juga: Ada Isu Evergrande dan Tapering, Apa yang Harus Dilakukan Investor?

Analisis Citi melihat risiko kredit paling tinggi akan dirasakan oleh China Minsheng Banking Corp, Ping An Bank Co, dan China Everbright Bank Co.

Ia melihat Bank of Nanjing Co, Chongqing Rural Commercial Bank Co. dan Postal Savings Bank of China Co masuk ke daftar yang kurang rentan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com