Oleh: Sulyana Andikko dan Intania Ayumirza FP
ISTILAH pekerjaan manajer proyek mungkin telah terdengar umum bagi para pelaku industri. Namun, masih banyak yang belum mengetahui seperti apa bentuk pekerjaan ataupun hal-hal yang sepantasnya dikuasai seseorang dengan posisi ini.
Sederhananya, seorang manajer proyek adalah pimpinan dari sebuah proyek yang berlangsung selama kurun waktu tertentu. Istilah proyek dalam hal ini harus digarisbawahi, sebab sering kali orang masih belum bisa membedakan antara proyek atau kegiatan operasional bisnis.
Perbedaan utama dari proyek dan kegiatan operasional bisnis adalah pada rentang waktunya. Sebuah proyek umumnya berlangsung dalam kurun waktu tertentu atau bersifat temporer dengan awal dan akhir dari keberlangsungannya yang dapat ditentukan. Sementara kegiatan operasional bisnis adalah kegiatan yang sifatnya rutin tanpa batas waktu tertentu.
Selain itu, keduanya memiliki tujuan yang juga berbeda. Proyek umumnya dibentuk dengan fokus untuk menciptakan sesuatu yang baru, berbeda dengan kegiatan operasional bisnis yang sudah memiliki output baku. Lantas, apa saja yang menjadi pekerjaan dari seorang manajer proyek?
Jika diurut mulai dari awal hingga akhir, seorang manajer akan bertanggung jawab dalam serangkaian proses yang terdiri atas inisiasi, perancangan, perencanaan, eksekusi, pengawasan, hingga penyelesaian proyek.
Dalam timnya, ialah yang bertanggung jawab untuk membangun ekosistem kerja, memfasilitasi anggotanya, mengomunikasikan perkembangan proyek, melakukan kontrol, dan memastikan pekerjaannya sesuai dengan ekspektasi para pemangku kepentingan.
Dengan cakupan pekerjaan yang luas seperti demikian, lantas apa yang perlu dimiliki oleh seorang manajer proyek agar proyeknya dapat berjalan optimal?
Growth mindset adalah pola berpikir bertumbuh, yang menganggap bahwa kemampuan dan bakat yang ia miliki sejak kecil hanyalah sebuah permulaan. Seseorang dengan growth mindset selalu memilih untuk belajar dan memperbarui dirinya dengan informasi dan pengetahuan yang baru.
Dalam penerapannya, seseorang dengan pola pikir ini akan terus belajar dari orang lain, memberanikan diri mengambil risiko, terbuka atas kritik, maupun berorientasi pada proses dibanding hasil yang bukan dalam kendalinya.
Tidak bisa dimungkiri, seiring waktu berganti, permasalahan yang dihadapi manajer proyek akan semakin beragam dengan kompleksitas yang berbeda pula. Setiap permasalahan tentu membutuhkan metode penyelesaian yang berbeda. Dengan bekal pola pikir ini, seorang manajer proyek akan lebih siap untuk menghadapi permasalahan-permasalahan baru yang mungkin tidak pernah terbayangkan.
Memiliki posisi dan kewenangan tertinggi dalam sebuah aktivitas proyek, gaya bekerja seorang manajer proyek mungkin akan juga memengaruhi rekan kerja dalam timnya.
Disiplin dapat dimulai dari diri sendiri. Contohnya, dengan tidak menunda pekerjaan sehingga hasil pekerjaan menjadi tidak maksimal.
Jadilah manajer yang baik untuk diri sendiri. Ketika kita berhasil menerapkannya, maka tim yang kita pimpin maupun para pemangku kepentingan akan dapat mengikuti alur pekerjaan kita dengan dengan baik pula.
Mengingat salah satu fungsi utama dari pekerjaan manajer proyek ialah untuk menjadi sentra dari tim yang ia pimpin hingga berbagai pemangku kepentingan, maka kemampuan yang satu ini akan sangat diandalkan.