BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Jenius

Catat, Berikut 3 Tip Kelola Keuangan agar Tak Salah Perhitungan Selama Pandemi

Kompas.com - 24/01/2022, 13:07 WIB
Aningtias Jatmika,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pandemi Covid-19 belum dinyatakan selesai. Saat ini, warga dunia, termasuk Indonesia, tengah menghadapi virus corona varian baru Omicron.

Di tengah kondisi yang belum pasti, masyarakat harus tetap mempersiapkan diri menghadapi berbagai hal yang mungkin terjadi. Salah satunya, terkait keuangan.

Seperti diketahui, pandemi telah berdampak besar terhadap aspek finansial masyarakat. Oleh sebab itu, masyarakat harus jeli dalam mengelola keuangan agar tidak salah perhitungan.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, berikut tiga tip kelola keuangan yang bisa kamu terapkan selama pandemi.

1. Catat pemasukan dan pengeluaran

Meski merepotkan, mencatat pemasukan dan pengeluaran dapat membantu kamu memahami arus kas atau cash flow setiap bulan secara detail.

Catatan tersebut juga dapat menjadi pengingat manakala dana yang dikeluarkan ternyata melebihi alokasi yang ditetapkan.

(Baca juga: Akhir Tahun Mau Borong Ini-Itu? Tetap Waspada supaya Tidak Apes)

Guna membantu pencatatan cash flow, kamu bisa memanfaatkan rekening bank yang memiliki fitur pencatatan pemasukan dan pengeluaran secara otomatis, seperti Moneytory pada aplikasi Jenius dari Bank BTPN.

Lewat fitur tersebut, kamu bisa me-review cash flow secara berkala. Dengan demikian, kamu bisa lebih menghargai uang dan menggunakannya secara bijak.

2. Tetapkan skala prioritas

Berdasarkan catatan pemasukan dan pengeluaran yang dibuat, kamu bisa mulai menetapkan skala prioritas dalam pengeluaran selama sebulan.

Beberapa prioritas utama yang harus terpenuhi adalah biaya makan, transportasi, tempat tinggal, dan komunikasi. Selama pandemi, prioritas pengeluaran juga akan bertambah dengan biaya kesehatan, seperti pembelian masker, suplemen vitamin, hand sanitizer, dan sabun cuci tangan.

Jika dana yang dimiliki masih cukup, kamu juga bisa mengalokasikannya untuk mengisi dana darurat, menabung, atau berinvestasi.

Kartu debit tambahan Life in x-Card cocok dijadikan sebagai penunjang gaya hidup sekaligus pengontrol keuangan sesuai kebutuhan.Jenius Kartu debit tambahan Life in x-Card cocok dijadikan sebagai penunjang gaya hidup sekaligus pengontrol keuangan sesuai kebutuhan.

3. Buat kantong pengeluaran

Untuk menjaga cash flow tetap sehat , kamu perlu membagi kantong atau pos pengeluaran berdasarkan keperluan, seperti kantong biaya sehari-hari, hiburan, tabungan, dana darurat, dan investasi.

(Baca juga: Nabung Jadi Makin Mudah dengan 4 Tips Berikut)

Segera lakukan pembagian tersebut ketika menerima gaji pada awal bulan. Dengan demikian, perencanaan keuangan kamu akan lebih tertata dan tak salah perhitungan.

Guna memudahkan pembagian kantong pengeluaran, kamu tidak perlu membuka rekening bank dalam jumlah banyak.

Pasalnya, saat ini, kamu bisa memanfaatkan layanan perbankan yang menghadirkan fitur kartu debit tambahan. Contohnya adalah x-Card yang dihadirkan Jenius dari Bank BTPN.

Sebagai kartu debit tambahan, x-Card dapat membantu pengguna memisahkan uang serta mengalokasikannya sesuai kebutuhan spesifik. Dengan begitu, masing-masing pengeluaran tidak melebihi perencanaan.

Untuk diketahui, pada Desember 2021, Jenius meluncurkan x-Card edisi spesial, yaitu Life in x-Card. Kartu ini didesain lebih berwarna dengan beragam simbol yang dekat dengan keseharian, mulai dari jajan, makan, belanja, hingga hobi.

Dengan desain tersebut, Life in x-Card cocok dijadikan sebagai penunjang gaya hidup sekaligus pengontrol keuangan sesuai kebutuhan.

Selain itu, Life in x-Card juga bisa diberikan kepada orang lain, seperti anak, orangtua, pasangan, asisten rumah tangga (ART), dan sopir.

Life in x-Card didesain lebih berwarna dengan beragam simbol yang dekat dengan keseharian, mulai dari jajan, makan, belanja, hingga hobi.Jenius Life in x-Card didesain lebih berwarna dengan beragam simbol yang dekat dengan keseharian, mulai dari jajan, makan, belanja, hingga hobi.

Dengan kartu tersebut, kamu bisa mengalokasikan dana sesuai kebutuhan spesifik yang mereka butuhkan, misalnya uang bulanan, uang jajan, keperluan belanja sehari, serta uang bensin, tol, dan parkir.

Untuk mengisi kartu itu, kamu pun tak perlu repot mentransfer uang. Cukup top up dari aplikasi Jenius milikmu dan saldo x-Card tersebut akan langsung terisi.

Sebagai informasi, Life in x-Card diproduksi dalam jumlah terbatas. Kartu debit ini bisa diajukan secara langsung melalui halaman Cards di aplikasi Jenius dengan biaya pembuatan kartu sebesar Rp 100.000.

Untuk mengajukan pembuatan kartu, pilih “Tambah x-Card” pada halaman “Cards” di aplikasi Jenius. Kemudian, kamu akan menemukan opsi “x-Card” yang bisa dipesan, lalu pilih “Life in x-Card”.

Selanjutnya, tentukan nama kartu dan masukkan setoran awal yang akan diisi langsung ke x-Card. Setelah itu, konfirmasi alamat surat-menyurat untuk pengiriman kartu x-Card.

(Baca juga: Ketahui Isu Perubahan Iklim dan Edukasi Finansial, Yuk Tonton Lagi Jenius Co.Creation Week 2021)

Pengguna yang tinggal di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) akan menerima Life in x-Card dalam waktu tiga hari kerja. Sementara, pengguna yang berada di luar wilayah tersebut akan menerima kartu dalam waktu tujuh hari kerja.

Setelah kartu baru tiba, jangan lupa untuk melakukan aktivasi kartu sebelum menggunakan atau memberikannya kepada orang lain, misalnya anak, orangtua, pasangan, ART, dan sopir. Caranya, buka halaman Cards di aplikasi Jenius, pilih “Life in x-Card”, kemudian klik “Aktivasi Sekarang”.

Kemudian, kamu akan diarahkan untuk memasukkan kode card verification value (CVV) yang tertera di belakang kartu dan mengatur 6 digit personal identification number (PIN), lalu pilih “Aktifkan”.

Untuk diketahui, Life in x-Card hanya dapat diajukan secara mandiri melalui aplikasi Jenius. Oleh sebab itu, kamu harus berhati-hati terhadap upaya penipuan yang mengatasnamakan Jenius dari Bank BTPN.

Jenius tidak pernah menawarkan bantuan pembuatan kartu apa pun melalui telepon, chat, dan e-mail, apalagi dengan meminta data pribadi pengguna.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Terkini Lainnya

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Spend Smart
Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com