Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejar Target Nol Emisi Karbon, CarbonX Gandeng IIF

Kompas.com - 25/05/2022, 21:00 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengembang aset karbon asal Indonesia, CarbonX, bekerjasama dengan Yayasan Indonesia Indah (IIF), dalam rangka mendukung upaya pengurangan emisi karbon, hingga mencapai nol emisi karbon.

Melalui kolaborasi itu, CarbonX dan IIF meluncurkan program pendidikan bernama “Saya Pahlawan Lingkungan” yang diluncurkan secara resmi di tahun 2019 dan telah diuji coba di 30 sekolah nasional di area Jakarta.

Co-Founder dan Presiden Komisaris CarbonX Pandu Sjahrir mengatakan, program itu akan dimulai pada bulan ini dan berkembang ke area Jakarta Utara.

Baca juga: Luhut Minta Chevron Percepat Implementasi Bisnis Emisi Rendah Karbon di IKN

Setelah itu direncanakan pula untuk merambah ke daerah lain di mana pendidikan lingkungan sangat dibutuhkan, seperti beberapa pedesaan di Samarinda dan Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, dan direncanakan untuk diperluas ke beberapa lokasi CarbonX di seluruh Indonesia.

"Kami merasa CarbonX dan IIF bersama-sama memiliki semua hal yang diperlukan untuk membuat dampak yang berarti di Indonesia," kata Pandu, dalam keterangannya, Rabu (25/5/2022).

Lebih lanjut Ia menjelaskan, untuk memitigasi dampak perubahan iklim, program ini berkomitmen untuk menanam satu pohon mangrove per anak.

"Harapan CarbonX adalah untuk bisa menjangkau 1 juta anak selama lima tahun ke depan yang artinya akan ada satu juta mangrove ditanam," ujar dia.

Baca juga: Pertamina dan Chevron Jajaki Kerja Sama Bisnis Rendah Karbon

Untuk tahap pertama, pohon akan ditanam di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, daerah yang telah mengalami degradasi mangrove dan erosi pantai pada Agustus mendatang.

“Kurikulum sekolah nasional Indonesia tidak memiliki silabus khusus mengenai keberlanjutan lingkungan,” kata Pendiri dan Ketua Yayasan Indonesia Indah, Angela Jelita Richardson.

Angela menilai ada masalah seputar kualitas pendidikan lingkungan yang diterima di sekolah-sekolah nasional.

“Kurangnya keterlibatan dan minat guru serta kurangnya buku pendidikan tentang pendidikan lingkungan untuk guru dan siswa adalah salah satu masalah utama yang ingin kami atasi,” katanya.

Baca juga: 5 Hari di RI, Luhut Ungkap Tim Tesla Merasa Senang Saat Tinjau Pengelolaan Energi Karbon

Sementara Co-Founder dan CEO CarbonX Ken Sauer menyampaikan, program kerja sama dengan IIF juga selaras dengan misi perusahaan, yakni berinvestasi dan mengembangkan aset yang memiliki dampak besar.

"Dengan kemitraan bersama IIF, kami yakin bahwa kami dapat meningkatkan kesadaran sosial dan komponen keterlibatan terkait keberlanjutan yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mencapai net zero," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com