Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temui OJK, Nasabah AJB Bumiputera 1912 Minta Kejelasan Status Anggota

Kompas.com - 26/05/2022, 08:20 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Korban kasus gagal bayar AJB Bumiputera 1912 meminta kejelasan atas status keanggotaan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Koordinator Aksi Serentak Korban Gagal Bayar AJB Bumiputera 1912 Fien Mangiri mengatakan, OJK mengamini kalau nasabah dengan status putus dan habis kontrak bukan merupakan anggota AJB Bumiputera 1912 lagi.

"Nasabah dari Sumatera Selatan, Kepulauan Riau, Jabodetabek mereka menanyakan tentang status pemegang polis yang sudah putus dan habis kontrak, OJK bilang bukan anggota lagi," kata dia kepada Kompas.com, Rabu (25/5/2022). 

Baca juga: Nasabah AJB Bumiputera: Kami Meminta Belas Kasih dan Perhatian Presiden Joko Widodo...

Ia menambahkan, pihak OJK kemudian berniat untuk memisahkan nasabah yang masih menjadi anggota dan tidak menjadi anggota lagi.

Salah satu nasabah dari Sumatera Selatan yang ikut mediasi dengan OJK menceritakan, dengan status yang jelas ini maka posisinya akan dihitung sebagai utang outstanding klaim. Sayangnya, utang tersebut juga belum dibayarkan sampai sekarang.

"Merujuk pada Pasal 38 mengatakan, kerugian ditanggung bersama. Yang menanggung bersama adalah anggotanya, karena dianggap pemilik pemegang saham. Kami bukan (anggota Bumiputera)," urai Fien.

Baca juga: Hari Ini, Nasabah Gagal Bayar AJB Bumiputera Bakal Geruduk Istana

Fien berharap, Bumiputera nantinya memisahkan utang klaim yang sudah berjalan beberapa tahun ini. Hal tersebut lantaran utang ini juga telah melanggar undang-undang asuransi dan perjanjian polis.

"Boro-boro ya, harusnya 30 hari sudah dibayarkan. Ini sudah 3 tahun tidak dibayarkan," tukas dia.

Kemudian, pihaknya meminta kepada OJK sebagai regulator untuk mendesak Bumiputera mengutamakan pembayaran kepada pemegang polis yang habis kontrak

"Bagaimana kalau kami bisa dibayar dulu, singkatnya begitu. Tapi tidak bisa begitu saja karena mereka pasti memikirkan solusi jangka panjang," ucap Fien.

Baca juga: Nasabah Belum Puas dengan BPA Bumiputera yang Terpilih

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com