Kelola Sampah, Platform Jual Beli Kripto Gandeng Startup

JAKARTA, KOMPAS.com - Platform jual beli aset kripto, Indodax, menjalin kerja sama dengan perusahaan perusahaan rintisan atau startup manajemen sampah modern, Jangjo.

CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan, kolaborasi itu terjalin dalam upaya untuk terus menerapkan prinsip Environmental, Social, dan Governance (ESG), khususnya di bidang lingkungan.

Ia menjelaskan, melalui kerja sama itu Jangjo akan melakukan pengangkutan sampah pilah dari kantor Indodax untuk kemudian dapat dibawa dan diproses daur ulang.

“Isu mengenai Environmental, Social, dan Governance (ESG) ini sedang santer terdengar belakangan ini. Maka, CSR Indodax kali ini berfokus pada isu lingkungan,” ujar Oscar, dalam keterangan resmi, Kamis (26/5/2022).

Baca juga: Mengenal Nadiworld, Inovasi Digital Navigasi Pelayaran

Menurutnya, program kerja sama itu menjadi penting untuk mengatasi permasalahan sampah, yang tidak kunjung selesai selama ini.

"Saya pikir penting sekali bagi kita untuk memulai aksi nyata, untuk membuat lingkungan menjadi lebih baik lagi," katanya.

CEO Jangjo Joe Hansen bilang, kerja sama itu dibangun karena latar belakang yang kuat terkait isu sampah nasional.

Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), total sampah nasional pada tahun 2021 mencapai 68,5 juta ton di mana 17 persen di antaranya merupakan jenis sampah plastik.

“Pengelolaan yang belum optimal dan sampah yang tidak terpilah, membuat sampah semakin menumpuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA),” ucap Joe.

Baca juga: Sudah Dinanti Para Pekerja, Kapan SBU 2022 Cair?