JAKARTA, KOMPAS.com - PT Cilacap Samudera Fishing Industry (ASHA) perusahaan yang bergerak di sektor perikanan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (17/5/2022). Perseroan melepas 1,2 miliar lembar saham atau 25 persen, dari jumlah saham perseroan dalam Penawaran Umum Perdana atau Initial Pubic Offering (IPO) ini.
Adapun harga yang ditawarkan adalah Rp 100 per lembar saham dengan total dana yang dihimpun senilai Rp 125 miliar. Pada awal jam perdagangan pagi ini, saham ASHA bergerak menguat signifikan 35 persen atau naik 35 poin, dan langsung mentok di level Rp 135 per saham. Posisi tersebut otomatis menyentuh level Auto Reject Atas (ARA).
Baca juga: Oscar Living Melantai di BEI, Harga Sahamnya Rp 100 Per Lembar
William Sutioso, direktur utama Perseroan mengatakan, dengan pengalaman 40 tahun di industri perikanan maka, perseroan telah membangun jejaring yang cukup luas, pada saat ini, secara aktif pelanggan lokal mencapai 383 Klien dan eksport 48 Klien.
“Perseroan secara terus aktif mengembangkan produk-produk baru, pasar ekspor dan domestic yang belum tersentuh. Meskipun pada saat ini pasar terbesar adalah export mencapai 80 persen hingga 90 persen, namun dikemudian hari perseroan akan mengembangkan pasar lokal, karena seringkali pasar lokal memiliki harga yang lebih baik,” kata William di Jakarta.
Baca juga: Dua Pekan Melantai di BEI, Market Cap GOTO Sudah Ambles Rp 77,8 Triliun
Dalam rencana bisnisnya, salah satu penggunaan dana yang diperoleh dari IPO adalah akuisisi PT Jembatan Lintas Global. Akuisisi ini merupakan Langkah strategis dalam pengembangan pengolahan ikan, dimana PT JLG memiliki lokasi strategis di Jawa Timur.
Adapun alasan akuisisi ini, PT JLG memiliki limpahan ikan segar dari Pantai Utara dan Pantai Selatan serta tersedianya SDM, serta akses langsung Eksport melalui Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Selain itu, Perseroan juga memiliki misi untuk pemberdayaan masyarakat pesisir sebagai wujud pembentukan kapasitas (capacity building) dan kesetaraan gender dalam unit pengolahan ikan perseroan.
“Pengolahan ikan memilki nilai tambah yang dapat meningkatkan margin laba. Selain PT JLG membuka pasar ekspor untuk pengolahan ikan ke Australia, JLG juga dalam proses ekspansi ke pasar Amerika. Desember 2021, perseroan melalui afiliasinya telah memperoleh izin import untuk 1.000 Ton ikan. Dengan demikian, Perseroan memiliki spektrum penerimaan yang luas,” lanjut William.
Baca juga: Resmi Melantai di BEI Pagi Ini, Saham IBOS Mentok ARA
Dengan tamahan dari dana IPO ini, maka setoran modal perseroan kini mencapai Rp 200 miliar, sehingga perseroan memenuhi syarat yang diajukan pemerintah dalam permintaan KUOTA pada Maret 2022. KUOTA merupakan rencana pemerintah Indonesia melakukan industriliasi sektor perikanan dalam penangkapan ikan terukur.
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.