Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saham GOTO Ambles, Telkomsel: Fluktuasi Nilai Hal yang Wajar

Kompas.com - 06/12/2022, 18:26 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penurunan harga saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yang signifikan tengah menjadi sorotan berbagai pihak.

Banyak investor yang khawatir terhadap pergerakan harga GoTo, semenjak periode penguncian saham pra-IPO dibuka pada 30 November lalu.

Meskipun demikian, Telkomsel selaku salah satu investor pra-IPO GoTo menilai, pergerakan harga saham yang fluktuatif merupakan hal wajar.

Meskipun tengah tertekan, dalam jangka panjang saham emiten masih berpotensi tumbuh seiring dengan kinerja bisnis yang positif.

Baca juga: Terus Tertekan, Harga Saham GOTO Bisa Ambles ke Rp 50 Per Saham?

Vice President Corporate Communications Telkomsel Saki Hamsat Bramono mengatakan, hingga kuartal III-2022, GoTo telah melayani lebih dari 67 juta pengguna, dengan pertumbuhan jumlah pesanan di ekosistem GoTo mencapai 28 persen (YoY).

Melihat pertumbuhan itu, perusahaan disebut berkomitmen dan optimis dengan keberlanjutan langkah strategis GoTo.

"GoTo yang kini telah menjadi perusahaan publik melalui IPO beberapa waktu lalu, maka pergerakan nilai saham yang fluktuatif menjadi hal yang wajar," kata dia, kepada Kompas.com, Selasa (6/12/2022).

Baca juga: Telkomsel dan Indihome Bakal Digabung, Prosesnya Ditargetkan Rampung Tahun Depan

 


Lebih lanjut Ia bilang, perusahaan juga optimistis dengan fokus jangka panjang GoTo, yang terus mendorong peningkatan pertumbuhan bisnis ke depannya.

Ini dilakukan melalui upaya synergy value yang berkesinambungan dengan memanfaatkan keunggulan aset kedua perusahaan.

"(Nilai saham) tetap memiliki peluang untuk tumbuh sesuai dengan konsistensi GoTo dalam pengembangan bisnis, khususnya di sektor digital secara jangka panjang," ujar Saki.

Baca juga: Saham GOTO 7 Kali Berturut-turut Sentuh ARB sejak 28 November 2022

Halaman:


Terkini Lainnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com