Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Hari Berturut-turut Melemah, Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini?

Kompas.com - 01/02/2023, 06:40 WIB
Rully R. Ramli,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup melemah pada perdagangan Selasa (31/1/2023) kemarin. Tercatat indeks Bursa Efek Indonesia (BEI) turun 33,14 poin atau 0,48 persen ke 6.839,34.

CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, pergerakan IHSG hari ini terlihat masih dibayangi oleh gelombang tekanan jangka pendek. Masih tercatatnya capital outflow secara tahun kalender atau year to date juga turut memberikan sentimen terhadap pergerakan IHSG.

Adapun pada sesi perdagangan Rabu (1/2/2023) hari ini, investor akan mencermati rilis inflasi nasional yang akan diumum Badan Pusat Statistik (BPS). Indeks saham nasional diproyeksi bergerak pada rentang 6.754-6.921 pada hari ini.

Baca juga: IHSG Ditutup Melemah, Ini Saham yang Jadi Top Losers LQ45

"Mengingat dalam jangka panjang IHSG masih berada dalam jalur uptrend maka maka peluang koreksi dapat terus dimanfaatkan oleh investor dengan target investasi jangka menengah - panjang," tutur dia, dalam risentya, Selasa.

Pada perdagangan hari ini, William menyebutkan, saham-saham yang menarik untuk dicermati ialah, BMRI, ICBP, ASII, AKRA, TBIG, BSDE, dan AALI.

Sementara, Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova memproyeksi IHSG hari ini menguat. Secara teknikal, IHSG dapat mengalami rebound terbatas menuju kisaran 6.867-6.892.

Baca juga: Caranya Membaca Laporan Keuangan Saham Perusahaan

"Namun masih berpeluang melanjutkan pembentukan wave b dengan potensi penurunan terdekat di 6.790 apabila IHSG masih di bawah 6.917," katanya.

Lebih lanjut Ia bilang, level support IHSG berada di 6.815, 6.790, dan 6.745. Sementara level resisten berada pada 6.933, 6.968, dan 7.000.

"Berdasarkan indikator MACD menandakan momentum bullish," ucapnya.

Adapun rekomendasi saham Ivan pada hari ini ialah, AMRT (accumulative buy), ASII (buy on weakness), ESSA (accumulative buy), HRUM (accumulative buy), dan MEDC (buy on weakness).

Baca juga: Sri Mulyani Yakin Ekonomi RI Tetap Kuat meski IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis atau sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com