Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak 5 Tips Investasi Reksa Dana bagi Pemula

Kompas.com - 19/03/2023, 13:02 WIB
Nur Jamal Shaid

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada banyak jenis investasi yang bisa dipilih investor, salah satunya adalah reksa dana. Reksa dana termasuk jenis investasi yang mudah untuk dilakukan dan cocok bagi investor pemula. 

Hal ini karena reksa dana dapat memberikan imbal hasil yang lebih tinggi ketimbang deposito dan memiliki beberapa jenis yang bisa disesuaikan dengan profil risiko investor. 

Selain itu, reksa dana dinilai menjadi salah satu jenis investasi yang tidak terlalu merepotkan bagi para investor karena portofolio telah dikelola manajer investasi. Modal yang dibutuhkan untuk investasi reksa dana juga tak terlalu besar, bisa dimulai dari Rp 100.000.

Baca juga: Food Estate di Kapuas dan Pulang Pisau, Petani Untung dan Lahan Makin Produktif

Tips investasi reksa dana

Bagi investor pemula yang ingin investasi di reksa dana, simak beberapa tips berikut ini: 

1. Pahami cara kerja reksa dana

Cara kerja dari reksa dana adalah peran manajer investasi dalam mengelola dana yang dihimpun dari investor atau pemodal.

Dalam reksadana, investor menitipkan uangnya kepada manajer investasi. Kemudian, manajer investasi mengelola dana dari para investor ini agar mendatangkan imbal hasil atau keuntungan (return). 

Manajer investasi akan menempatkan dana dari sekumpulan investor tersebut di berbagai instrumen investasi seperti membeli saham, obligasi, deposito berjangka, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan efek lainnya.

Dengan menyebar atau menanamkan modal di banyak instrumen investasi tentu memberikan keuntungan, yakni jika nilai instrumen di tempat A turun, hal itu tidak akan memengaruhi nilai instrumen tempat lainnya.

Baca juga: Selama Sepekan, Harga Emas Antam Melesat Rp 34.000

 

2. Kenali jenis-jenis reksa dana

Setelah memahami cara kerjanya, penting juga bagi investor untuk mengenali jenis-jenis reksa dana. Secara umum, jenis-jenis reksa dana adalah sebagai berikut:

a. Reksadana pasar uang

Reksa dana jenis ini memiliki kebijakan investasi menempatkan semua modal atau uang di instrumen pasar uang seperti sertifikat Bank Indonesia (SBI), surat berharga, obligasi, hingga deposito dengan jatuh tempo kurang dari 1 tahun.

Reksa dana pasar uang cocok untuk pemenuhan tujuan keuangan dengan jangka waktu kurang dari 1 tahun atau investor dengan profil yang sangat konservatif (paling takut akan risiko investasi).

Risiko investasi reksa dana pasar uang sendiri terbilang kecil, namun imbal hasilnya juga lebih rendah dibandingkan jenis reksa dana lainnya. Adapun perkiraan imbal hasil dari reksa dana pasar uang yaitu sekitar 2-5 persen per tahun. 

Baca juga: KSPSI: Praktik Human Trafficking Harus Diberantas

b. Reksadana pendapatan tetap

Sebagian besar alokasi investasi reksa dana pendapatan tetap, ditempatkan pada efek yang memberikan pendapatan tetap seperti surat utang atau obligasi.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Penopang

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Penopang

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Whats New
Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Whats New
TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

Whats New
Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Whats New
Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Whats New
Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Whats New
Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Whats New
BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com