Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Emas Dunia Menguat Usai Kenaikan Suku Bunga The Fed

Kompas.com - 23/03/2023, 10:10 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga emas dunia menguat pada akhir perdagangan Rabu (22/3/2023) waktu setempat atau Kamis pagi WIB, bangkit setelah anjlok lebih dari 2 persen pada perdagangan Selasa.

Penguatan harga emas dunia didorong pelemahan dollar AS dan imbas hasil obligasi AS atau U.S Treasury, setelah bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) memutuskan kenaikan suku bunga 25 basis poin (bps) atau 0,25 persen.

Mengutip Market Watch, harga emas berjangka Comex New York Exchange naik 0,4 persen ke level 1.949,60 dollar AS per ons. Harga emas di pasar spot bahkan naik 1,7 persen menjadi di level 1.973,53 dollar AS per ons.

Baca juga: Hari Pertama Ramadhan, Harga Emas Antam Naik Rp 13.000 per Gram

Kenaikan suku bunga The Fed 25 bps ke kisaran 4,75 persen-5 persen sesuai dengan ekspetasi pasar, namun di sisi lain bank sentral AS memberi sinyal hanya akan menaikkan satu kali lagi suku bunga di tahun ini.

"Dia (Ketua Fed Jerome Powell) dalam sambutannya di Rabu, mengindikasikan bahwa siklus pengetatan akan segera berakhir," kata Andrew Schrage, Kepala Eksekutif di Money Crashers.

Adapun kenaikan suku bunga The Fed telah berdampak pada pelemahan dollar AS terhadap mata uang lainnya. Hal ini membuat harga emas menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya, sehingga meningkatkan permintaan investor terhadap emas.

Baca juga: Kenaikan Suku Bunga The Fed Tekan Dollar AS, Harga Minyak Dunia Naik 1,8 Persen

Menurut Schrage, keputusan kenaikan suku bunga oleh The Fed sebesar 25 bps sekaligus menandai pengembalian keseimbangan di pasar global ke kondisi sebelum kolapsnya Silicon Valley Bank (SVB), salah satu bank terbesar di AS.

Sejak SVB mengalami kegagalan, diikuti dengan kolapsnya bank AS lainnya yakni Signature Bank, dan krisis yang dialami Credit Suisse, bank terbesar kedua di Swiss, telah membuat pasar khawatir terjadinya krisis perbankan yang dapat memicu pelemahan ekonomi global.

Namun upaya untuk menstabilkan sektor perbankan, termasuk pengambilalihan Credit Suisse oleh UBS, bank terbesar Swiss, serta adanya janji dari bank sentral utama untuk meningkatkan likuiditas, telah meredakan kekhawatiran pasar terkait sistem keuangan.

Baca juga: The Fed Kembali Naikkan Suku Bunga 0,25 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com