Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Otorita: Malaysia dan Singapura Berminat Investasi di IKN

Kompas.com - 04/09/2023, 15:10 WIB
Ade Miranti Karunia,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Deputi Pembiayaan dan Investasi Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Agung Wicaksono mengatakan, beberapa perusahaan luar negeri telah berminat berinvestasi di IKN. Misalnya saja IJM Maxim asal Malaysia yang menyumbangkan 30 apartemen melalui skema public private partnership.

Lalu, ada dua perusahaan asal Singapura, yakni Joe Green Panel dan SPIC yang masing-masing berinvestasi di pengelolaan sampah serta sektor energi terbarukan.

Untuk Malaysia, terdapat dua perusahaan properti yang telah berkomitmen untuk membangun rumah susun dan kini tengah melakukan studi kelayakan untuk kemudian menunggu evaluasi dari pemerintah sebelum mendapatkan izin untuk memulai pembangunan.

"Kalau Singapura itu yang mereka paling minat renewable energy (energi terbarukan), kemudian pengolahan waste," kata Agung dalm keterangan tertulisnya, Senin (4/9/2023).

Baca juga: 10 Perusahaan Siap Garap 200 Tower Rusun di IKN, Ada Summarecon hingga Ciputra

Otorita IKN mencatat total investasi swasta ke sektor hiburan di IKN telah mencapai Rp 20 triliun atau hampir sekitar seperempat persen dari total pendanaan pembangunan untuk swasta.

"Kalau yang dari swasta, tetapi tadi sudah ada Rp 20 triliun. Ini mainly play artinya entertainment, hotel, dan sebagainya termasuk ada ruang terbuka hijau," jelas Agung.

Lebih lanjut Agung menyebut, pihaknya telah menerima 270 minat investasi dari calon investor atau letter of intent (LOI) untuk IKN baik dari dalam negeri maupun luar Indonesia.

"Terbanyak memang perusahaan dari Indonesia, lebih dari setengahnya. Kemudian dari ASEAN, ada Singapura dan Malaysia. Yang lainnya, Jepang dan Korea," paparnya.

Baca juga: 3 Konglomerat RI Gabung Konsorsium Investor IKN, Proyek Dikebut Maraton biar Rampung 2024

Kata Agung, sebagai Ibu Kota Negara nantinya tidak hanya terbatas sebagai pusat administrasi pemerintahan, namun sekaligus akan mampu menciptakan ekosistem yang menjadi penghubung tekait konsep tri-city, yaitu Kota Samarinda, Balikpapan dan Kota Nusantara bahkan berpotensi sebagai lintas ASEAN di Kalimantan, Sabah, Serawak, dan Brunei Darussalam.

Pemerintah terus berkomitmen di dalam pembangunan IKN dengan menerbitkan perundang-undangan terkait pemindahan ibu kota baru beserta dengan peraturan mengenai insentif.

Insentif tersebut menyangkut pembangunan terkait 12 sektor fundamental seperti energi terbarukan, jaringan telekomunikasi, transportasi, perumahan, pengelolaan air, pengelolaan sampah, infrastruktur teknologi, infrastruktur komersial, fasilitas kesehatan, fasilitas sosial dan publik, fasilitas pendidikan, dan kawasan industri hijau.

Komitmen terkait pembangunan IKN tidak hanya terlihat pada masa pemerintahan saat ini, namun para calon pemimpin Indonesia untuk tahun pemilihan umum (pemilu) 2024 mendatang juga memberikan dukungan.

Baca juga: Kadin Bakal Kumpulkan Calon Investor IKN dari Malaysia dan Brunei

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Waspada Modus Penipuan Keuangan Baru yang Mengincar Masyarakat pada 2024

Waspada Modus Penipuan Keuangan Baru yang Mengincar Masyarakat pada 2024

Whats New
Menkominfo: Jurnalistik Harus Investigasi, Masa Harus Dilarang...?

Menkominfo: Jurnalistik Harus Investigasi, Masa Harus Dilarang...?

Whats New
Maskapai Emirates Buka Lowongan Kerja di Jakarta, Lulusan SMA Bisa Daftar

Maskapai Emirates Buka Lowongan Kerja di Jakarta, Lulusan SMA Bisa Daftar

Whats New
Didukung Konsumsi yang Tinggi, Prospek Bisnis Distribusi Beras Dinilai Makin Cerah

Didukung Konsumsi yang Tinggi, Prospek Bisnis Distribusi Beras Dinilai Makin Cerah

Whats New
PGN Lunasi Utang Obligasi Dollar AS Pada 2024

PGN Lunasi Utang Obligasi Dollar AS Pada 2024

Whats New
Sandiaga: Investasi di Sektor Parekraf Capai Rp 11 Triliun di Kuartal I 2024

Sandiaga: Investasi di Sektor Parekraf Capai Rp 11 Triliun di Kuartal I 2024

Whats New
Kelas 1,2,3 Diganti Jadi KRIS, Ini Penjelasan Dirut BPJS Kesehatan

Kelas 1,2,3 Diganti Jadi KRIS, Ini Penjelasan Dirut BPJS Kesehatan

Whats New
Harga Bahan Pokok Selasa 14 Mei 2024 Mayoritas Naik

Harga Bahan Pokok Selasa 14 Mei 2024 Mayoritas Naik

Whats New
Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok Lewat SSCASN

Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok Lewat SSCASN

Whats New
Lowongan Kerja Astra Honda Motor, Ini Posisi dan Persyaratannya

Lowongan Kerja Astra Honda Motor, Ini Posisi dan Persyaratannya

Work Smart
Harga Emas Terbaru 14 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 14 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Perilaku Petugas Penagihan 'Fintech Lending' Paling Banyak Diadukan Masyarakat

Perilaku Petugas Penagihan "Fintech Lending" Paling Banyak Diadukan Masyarakat

Whats New
Imbas Kasus Kekerasan, Kemenhub Tidak Buka Penerimaan Taruna Baru STIP Jakarta Tahun Ini

Imbas Kasus Kekerasan, Kemenhub Tidak Buka Penerimaan Taruna Baru STIP Jakarta Tahun Ini

Whats New
Sri Mulyani Lagi-lagi Bertemu Pimpinan Bea Cukai, Bahas Keluhan Masyarakat

Sri Mulyani Lagi-lagi Bertemu Pimpinan Bea Cukai, Bahas Keluhan Masyarakat

Whats New
Mengapa Malaysia dan Singapura Hambat Industri Semikonduktor Indonesia?

Mengapa Malaysia dan Singapura Hambat Industri Semikonduktor Indonesia?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com