Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Bos Bulog soal Rencana Impor Beras dari China

Kompas.com - 18/10/2023, 13:22 WIB
Elsa Catriana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengungkapkan, rencana pemerintah untuk membuka keran impor beras sebesar 1 juta ton dari China adalah sebagai jaminan bilamana stok beras untuk Cadangan Beras Pemerintah (CBP) kosong.

Dia bilang meskipun rencana itu sudah mendapatkan persetujuan kontrak, tetap menjadi opsi selanjutnya bilamana negara-negara lain yang jauh sebelumnya pernah berkontrak dengan Indonesia, memutuskan untuk tidak mengekspor berasnya ke Indonesia.

"Distribusinya nanti dulu, makanya saya pernah bilang, China sudah pasti. Tapi dengan situasi sekarang nantilah, itu terakhir yang kita realisasikan setelah kita tidak bisa lagi mengambil dari negara lain seperti Thailand, Vietnam hingga Kamboja, tapi kita sudah punya nih cadangan 1 juta di China," ujar Budi Waseso kepada media di Kantor Perum Bulog, Jakarta, Rabu (18/10/2023).

"Gongnya itu kalau nanti dalam targetnya yang dibutuhkan kita memang butuh, bukan diada-adakan, kitia btuh 1 juta ternyata tidak dapat, langusng kita ambil dari China," sambung Budi Waseso.

Baca juga: Pemerintah Diminta Hati-hati soal Impor Beras

Pria yang akrab disapa Buwas itu mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sendiri sudah melakukan kontrak dengan China ketika kunjungan kerja ke Beijing, China untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-3 Belt and Road Forum (BRF) for International Cooperation, pada Selasa (17/10/2023) kemarin.

Penandatanganan kontrak itu juga disaksikan langsung oleh Menteri BUMN Erick Thohir.

"Kalau kemarin kan baru ketersediaan mereka bersedia utntuk menyiapkan beras untuk Indonesia sebanyak 1 juta ton tapi kan belum ada MoU antara Presiden dengan Presiden. Menyangkut itu, kemarin pak Presiden ke sana menandatangani melalui Menteri BUMN Pak Erick Thohir menandatangni kesepakatan kerja sama itu," ungkapnya. 

Buwas juga belum bisa memastikan kapan pengadaan itu akan dilakukan. Hanya saja dia memastikan, ketika stok CBP dinilai kurang dan kebutuhan akan beras di Tanah Air meningkat, barulah beras dari China itu akan didatangkan.

"Lihat perkembangan kan itu tidak hanya tahun ini, bisa kita realisasikan tahun depan tergantung kebutuhan," katanya.

Baca juga: Kontradiksi Janji Swasembada Jokowi dan Kebijakan Impor Beras


Sebelumnya, pemerintah berencana membuka opsi impor beras dari China sebanyak 1 juta ton untuk kesiapan menghadapi musim kemarau panjang El Nino.

Opsi pengadaan itu pun diambil mengingat produksi beras di Tanah Air diperkirakan merosot hingga 2,05 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com