Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Prioritaskan Investor Strategis BSI dari Timur Tengah

Kompas.com - 09/11/2023, 21:15 WIB
Yohana Artha Uly,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan pemerintah memprioritaskan calon investor strategis PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) dari Timur Tengah.

Untuk diketahui, pemerintah tengah mencari investor strategis untuk mengambil alih saham BSI yang akan dilepas (divestasi) oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI.

"Kita prioritas ke Timur Tengah," ungkap Erick saat ditemui di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (9/11/2023).

Baca juga: Telan Biaya Rp 1,1 Triliun, BSI Tower Bakal Jadi Islamic Financial Center

Kendati begitu, dia enggan mengungkapkan negara Timur Tengah apa yang potensial menjadi investor BSI.

Erick hanya menekankan, pemerintah ingin investor strategis tersebut bisa mendorong ekspansi bisnis BSI di mancanegara, terutama Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), hingga Inggris.

"Kita ingin partner yang bisa menjadikan BSI sebagai bank syariah secara global. Sekarang ini ranking 12, siapa tahu bisa masuk 10 besar. Partner yang bisa membuka akses kita untuk membuka kantor di London, Riyadh, Mekah, Madinah, Dubai. Ini yang kita dorong," papar dia.

Namun, Erick bilang, dirinya tak mau terburu-buru dalam mencari investor strategis BSI. Lantaran, dia ingin memastikan aksi korporasi ini dilakukan dengan tepat, seperti yang terjadi pada PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk dan Singtel, perusahaan telekomunikasi asal Singapura.

Baca juga: Genjot Penyaluran KPR, BSI Bidik Anak Muda di Daerah Sub Urban

"Kita masih diskusi, karena mencari partner jangan buru-buru. Seperti kita berpartner dengan SingTel dan Telkom, yang sekarang partnernya semakin bagus," kata Erick.

Sebagai informasi, saat ini BRI mengantongi 15,38 persen saham BSI, dan BNI sebesar 23,2 persen. Sementara Bank Mandiri masih menjadi pemegang saham pengendali dengan porsi sebesar 51,47 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com