Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos Bank Sentral AS: Perjalanan Turunkan Inflasi Masih Panjang...

Kompas.com - 10/11/2023, 07:30 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi


NEW YORK, KOMPAS.com - Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan, dirinya dan para pembuat kebijakannya tidak yakin sudah berbuat banyak untuk menurunkan laju inflasi. Dia bilang, kebijakan yang diterapkan selama ini adalah upaya-upaya untuk meredam laju inflasi.

Pidato yang dilakukan sepekan usai bank sentral mempertahankan suku bunga acuan tetap stabil, Powell mengatakan di hadapan Dana Moneter Internasional (IMF) di Washington DC, bahwa masih banyak upaya yang perlu dilakukan dalam upaya meredam tingkat inflasi, dan juga melawan tingginya harga minyak.

“Komite Pasar Terbuka Federal berkomitmen untuk mencapai kebijakan moneter yang cukup ketat untuk menurunkan inflasi hingga 2 persen seiring berjalannya waktu, kami tidak yakin bahwa kami telah mencapai sikap seperti itu,” katanya dalam pidato tersebebut, Kamis (9/11/2023) waktu setempat.

Baca juga: Ada Ancaman Inflasi, Bank Sentral AS Diproyeksi Bakal Kembai Naikkan Suku Bunga Acuan

Saat ini, inflasi masih jauh di atas target jangka panjang The Fed tetapi juga jauh di bawah tingkat puncaknya pada paruh pertama tahun 2022. Dalam serangkaian atau 11 kenaikan suku bunga yang merupakan pengetatan kebijakan paling agresif sejak awal tahun 1980-an, komite mengambil keputusan suku bunga acuannya dari mendekati nol hingga kisaran target 5,25 persen hingga 5,5 persen.

Kenaikan tersebut seiring dengan indikator acuan The Fed, yaitu indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi inti, yang turun ke tingkat tahunan sebesar 3,7 persen, dari 5,3 persen pada bulan Februari 2022. Powell mengatakan bahwa inflasi berada jauh di atas yang diharapkan oleh The Fed dan menggambarkan kebijakan selanjutkan akan sangat membatasi.

“Saya dan rekan-rekan saya merasa bersyukur dengan kemajuan ini, namun kami memperkirakan bahwa proses untuk menurunkan inflasi secara berkelanjutan hingga 2 persen masih memerlukan perjalanan panjang,” ujarnya.

“Kami akan terus melakukan hal ini sampai kami berhasil. The Fed fokus pada apakah suku bunga perlu dinaikkan dan berapa lama suku bunga perlu tetap tinggi,” lanjut dia.

Baca juga: Kata Gubernur Bank Sentral AS soal Bitcoin dkk: Tak Ada Jaminan dan Sangat Spekulatif

 


Saham-saham mengalami pelemahan usai pidato tersebut, dengan Dow Jones Industrial Average turun hampir 200 poin. Imbal hasil Treasury AS melonjak lebih tinggi setelah mengalami penurunan selama hampir tiga minggu terakhir. Sebagian lainnya meningkat setelah lelang obligasi 30 tahun yang mendapat sambutan buruk.

“Ketua The Fed, Powell mengeluarkan peringatan kepada investor yang terlalu khawatir terhadap prospek penurunan suku bunga tahun depan,” kata kepala ekonom di LPL Financial Jeffrey Roach mengutip CNBC.

“The Fed akan setia pada mandatnya dan menaikkan suku bunga lebih lanjut jika inflasi kembali meningkat,” tambah Roach.

Roach mengatakan, apa yang disampaikan Powell dalam pidatonya baru-baru ini, menekankan bahwa The Fed tetap harus berhati-hati karena ada risiko dalam kenaikan suku bunga, seperti kenaikan imbal hasil Treasury.

“Jika diperlukan pengetatan kebijakan lebih lanjut, kami tidak akan ragu untuk melakukannya,” kata Powell.

Baca juga: Bersiap Pengumuman Suku Bunga The Fed, Wall Street Ditutup Bervariasi

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com