Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Beri Sinyal Turunkan Suku Bunga, Obligasi Menarik Dilirik?

Kompas.com - 27/02/2024, 19:05 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan manajer investasi, PT Bahana TCW Investment Management, memproyeksi pasar obligasi ke depan semakin menarik. Hal ini seiring dengan adanya ekspektasi penurunan suku bunga Bank Indonesia (BI) pada paruh kedua tahun ini.

Ekonom Senior Bahana TCW Emil Muhamad mengatakakan, BI diprediksi melakukan pemangkasan suku bunga setidaknya setelah bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), diekspektasikan memulai program rate cut-nya pada Juli mendatang.

Prediksi itu dibuat berdasar pada proyeksi terbaru The Fed yang menyatakan akan menurunkan tingkat suku Fed Fund Rate (FFR) sebanyak tiga kali sepanjang 2024. Menurutnya, proyeksi penurunan suku bunga itu menjadi tambahan sentimen positif dari domestik untuk obligasi di 2024.

Baca juga: Imbal Hasil Obligasi Melonjak, Wall Street Berakhir Merah

"Kami meyakini tahun 2024 akan menjadi tahun penurunan suku bunga yang akan berdampak pada kenaikan attractiveness dan potensi kenaikan pasar obligasi," kata dia, dalam keterangannya, Selasa (27/2/2024).

"Meski hal tersebut masih belum akan terlihat di kuartal pertama 2024, karena The Fed diperkirakan baru akan memulai pemangkasan suku bunganya pada Juli," ujarnya.

Dalam sejumlah kesempatan, pejabat BI memang memberi "isyarat" penyesuaian suku bunga acuan baru akan terjadi pada semester II tahun ini. Pelonggaran kebijakan moneter akan dilakukan dengan melihat laju inflasi dan pergerakan nilai tukar rupiah.

Baca juga: Obligasi Negara Ritel (ORI) adalah Apa? Yuk Kenali Pengertiannya

Selain sentimen suku bunga, Emil bilang, katalis positif bagi pasar obligasi datang dari gelaran pemilihan umum (pemilu) yang telah dilaksanakan. Ia menyebutkan, ketidakpastian terkait pemilihan presiden sudah mulai berkurang.

"Karena pasar mengapresiasi pelaksanaan pilpres yang berjalan kondusif dan berpotensi satu putaran," ujarnya.

Selain itu, menariknya pasar obligasi juga didorong oleh sentimen positif dari dalam negeri, meski perekonomian global masih dibayangi ketidakpastian. Dari dalam negeri, Indonesia mengalami surplus perdagangan selama 45 bulan berturut-turut.

Baca juga: Imbal Hasil Obligasi AS Kembali ke Level 4 Persen, Wall Street Merah

Dari sisi swasta, Emil menambahkan, respons positif pelaku bisnis atas pelaksanaan pemilu presiden yang lebih singkat akan mendorong pelaku bisnis untuk melakukan penghitungan kebutuhan pendanaan untuk bisnisnya, di mana hal ini berpotensi meningkatkan jumlah penerbitan obligasi korporasi.

"Jumlah penerbitan obligasi korporasi di 2024 diprediksi akan meningkat dibanding 2023 lalu," ucap Emil.

Merujuk pada data Bursa Efek Indonesia (BEI) emisi obligasi korporasi dan sukuk yang tercatat sepanjang tahun 2023 sebanyak 107 emisi dari 57 perusahaan dengan nilai Rp 117,80 triliun. Sementara pemerintah melakukan penerbitan Surat Berharga Negara atau SBN Ritel sepanjang 2023 sebesar Rp147,42 triliun.

Baca juga: 2024, Tahunnya Obligasi?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

3 Tanda Lolos Kartu Prakerja, Apa Saja?

3 Tanda Lolos Kartu Prakerja, Apa Saja?

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Whats New
KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

BrandzView
5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

Spend Smart
Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Whats New
Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan  Sosialisasi dan Dorong Literasi

Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan Sosialisasi dan Dorong Literasi

Whats New
Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Whats New
Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Whats New
Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Whats New
Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Whats New
Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Work Smart
Alfamart soal Tukang Parkir Liar: Cuekin Aja

Alfamart soal Tukang Parkir Liar: Cuekin Aja

Whats New
Laju Kredit BTN hingga April 2024 Bergerak Menuju Target

Laju Kredit BTN hingga April 2024 Bergerak Menuju Target

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com