Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu "Soft Saving," Tren Keuangan yang Populer di Kalangan Gen Z?

Kompas.com - 05/03/2024, 22:38 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNET

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak pakar dan perencana keuangan menyarankan untuk menemukan keseimbangan antara hidup di masa sekarang dan mempersiapkan masa depan.

Bayar tagihan dan utang, biasakan menabung dana darurat dan untuk masa pensiun. Namun bagi sebagian besar dari kita, uang yang tersisa tidak cukup untuk ditabung dengan nyaman.

Hal ini yang melatarbelakangi banyak Gen Z melakukan gerakan soft saving. Soft saving menekankan perkembangan diri dan kesehatan mental dibandingkan mengkhawatirkan keamanan finansial atau status di kemudian hari.

Baca juga: Tips Menabung dengan Gaji UMR Bagi Para Perantau di Jakarta

Ilustrasi anak muda mengatur keuangan, gen Z menabung dana darurat. SHUTTERSTOCK/PRATHANKARNPAP Ilustrasi anak muda mengatur keuangan, gen Z menabung dana darurat.

“Pilihan antara memprioritaskan kualitas hidup dibandingkan kesehatan finansial jangka panjang merupakan pilihan pribadi, dan semuanya bergantung pada nilai dan keadaan masing-masing individu,” kata Bola Sokunbi, pendiri Clever Girl Finance, dikutip dari CNET, Selasa (5/3/2024).

Soft saving adalah bentuk dari "soft living,” sebuah gaya hidup yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan, menetapkan batasan, dan meninggalkan budaya kerja tradisional yang sibuk.

Apa itu soft saving?

Soft saving berfokus pada lebih sedikit beban pada mengatur keuangan dan lebih sedikit tekanan pada investasi. Soft saving menolak apa yang dikejar oleh generasi-generasi sebelumnya dalam siklus naik-turun, sukses atau gagal.

Dalam banyak hal, sikap tersebut dicontohkan oleh gerakan FIRE, yang merupakan singkatan dari financial independence, retire early alias “kemandirian finansial, pensiun dini."

Baca juga: Simak, Persiapan dan Tips Menabung bersama Pacar untuk Menikah

Dalam Prosperity Index Study yang dilakukan oleh Intuit, Gen Z memimpin tren ini. Mereka memiliki pendekatan yang lebih lembut terhadap kehidupan dan keuangan.

Menurut penelitian, 3 dari 4 Gen Z mengatakan mereka lebih memilih kualitas hidup yang lebih baik daripada uang ekstra di bank.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com