Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak, 6 Tips Meminta Kenaikan Gaji untuk Pegawai Perempuan

Kompas.com - 08/03/2024, 16:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNBC

JAKARTA, KOMPAS.com - Meminta kenaikan gaji bukanlah hal yang mudah, terutama bagi perempuan. Faktanya, sebuah studi menemukan bahwa lebih dari separuh perempuan di seluruh dunia belum pernah meminta kenaikan gaji.

Dikutip dari CNBC, Jumat (8/3/2024), studi tersebut dilakukan pada tahun 2024 oleh situs lowongan kerja Indeed. Dalam studi itu ditemukan, dari 43 persen responden perempuan yang meminta kenaikan gaji, tiga dari empat menerimanya.

Selain itu, 61 persen perempuan di seluruh dunia meyakini bahwa mereka perlu bekerja lebih keras untuk mendapatkan pengakuan dibandingkan laki-laki, menurut survei yang melibatkan lebih dari 14.500 perempuan di 11 negara.

Baca juga: 6 Tips Negosiasi Gaji untuk Milenial dan Gen Z

 

Ilustrasi gaji, penghasilan, kenaikan gaji.SHUTTERSTOCK/JIRSAK Ilustrasi gaji, penghasilan, kenaikan gaji.

Berdasarkan riset dari Indeed, satu negara Asia yang paling menonjol adalah India. Pegawai perempuan di India merupakan kelompok yang paling percaya diri, dengan 65 persen responden mengatakan bahwa mereka pernah mengupayakan kenaikan gaji.

“Responden perempuan di India secara konsisten lebih optimis dibandingkan responden global,” kata Nishita Lalvani, direktur pemasaran untuk India dan Asia Tenggara di Indeed.

Perempuan India juga dilaporkan merasa lebih puas ketika melihat langkah-langkah yang diambil majikan mereka untuk menutup kesenjangan upah gender.

Namun, perempuan di Jepang dan Singapura adalah kelompok yang paling tidak percaya diri ketika dimintai kenaikan gaji, menurut survei tersebut. Hanya 13 persen perempuan di Jepang dan 32 persen di Singapura mengatakan bahwa mereka pernah meminta kenaikan gaji sebelumnya.

Baca juga: Tips Meminta Kenaikan Gaji

Secara global, 24 persen perempuan yang disurvei mengatakan mereka tidak memiliki kesempatan untuk meminta kenaikan gaji, sementara 28 persen mengatakan takut akan konsekuensi negatifnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com