Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Kompas.com - 28/03/2024, 17:40 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) tidak pernah mencapai target sejak diinisiasi oleh Presiden Jokowi Widodo (Jokowi) pada 2017.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, realisasi program PSR rata-rata hanya mencapai 50.000 hektar (ha) per tahun.

Angka itu jauh lebih kecil, bahkan kurang dari 30 persen, dari target yang dipatok oleh Jokowi, yakni sebesar 180.000 ha per tahun.

Baca juga: Sinergi Jadi Kunci Perbaikan Tata Kelola Sawit

"Rata-rata (PSR) kita baru mencapai sekitar 50.000 ha per tahun dan ini kurang dari 30 persen dari target yang waktu itu dicanangkan Bapak Presiden 180.000 ha per tahun," ujar Airlangga, dalam Rapat Koordinasi Nasional Rencana Aksi Nasional Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan 2019-2024, di Jakarta, Kamis (28/3/2024).

Sebelumnya, Airlangga sempat bilang, salah satu penghambat implementasi ialah regulasi yang berkaitan dengan sertifikasi dan rekomendasi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Oleh karenanya, salah satu langkah yang akan diambil pemerintah untuk mengatasi permasalahan realisasi PSR ialah dengan melakukan revisi terkait peraturan menteri pertanian (Permentan) terkait keberlangsungan program PSR.

Adapun secara kumulatif, Airlangga bilang, program PSR telah dilakukan terhadap lahan kelapa sawit seluas 331.007 ha, di mana pemerintah telah menggelontorkan dana sebesar Rp 9,25 triliun melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).

Pemerintah berencana untuk terus mendorong pelaksanaan PSR melalui berbagai kebijakan, salah satunya melalui peningkatan dana peremajaan sawit dari semula Rp 30 juta menjadi Rp 60 juta.

Peningkatan dana hibah itu diharapkan dapat mampu menutup biaya peremajaan sawit pada tahun-tahun pertama.

"Kita berharap dengan kenaikan biaya menjadi Rp 60 juta itu nanti tidak hanya di tahun pertama, tapi tahun kedua dan ketiga bisa dibiayai untuk penghidupan para pekebun," ucap Airlangga.

Baca juga: Hadapi El Nino, Kementan Tanam Padi Gogo di Perkebunan Sawit Kabupaten Paser

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

Spend Smart
Masuki Usia ke-20, Sido Muncul Beberkan Rahasia Sukses Kuku Bima

Masuki Usia ke-20, Sido Muncul Beberkan Rahasia Sukses Kuku Bima

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com