Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Kompas.com - 28/03/2024, 18:39 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mencatat, jumlah investor kripto RI terus meningkat. Sampai dengan Februari lalu, tercatat jumlah investasi kripto mencapai 19 juta.

CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan, jumlah investor yang terus tumbuh itu mencerminkan semakin digemarinya aset kripto. Hal ini dinilai tidak terlepas dari sejumlah sentimen positif bagi pasar kripto.

"Di tahun ini industri kripto dihadapi dengan beberapa momentum bersejarah, seperti peluncuran ETF Bitcoin Spot pada Januari 2024 kemarin, halving Bitcoin day yang sudah menghitung hari, serta altcoin seasons," ujar dia, dalam keterangannya, Kamis (28/3/2024).

Baca juga: OJK Sebut Penyelenggara Aset Kripto Baru Bakal Masuk Regulatory Sandbox

"Adanya momentum momentum ini membuat harga aset kripto, terutama Bitcoin menguat, yang menarik masyarakat Indonesia untuk berlomba-lomba berinvestasi di kripto," sambungnya.

Pada saat bersamaan, Oscar bilang, adopsi terhadap teknologi blockchain dan aset kripto sebagai alternatif investasi semakin masif. Menurutnya, adopsi ini diikuti oleh keberlangsungan industri kripto yang semakin matang.

"Hal ini mencerminkan semakin matangnya pasar kripto di Indonesia. Para investor semakin memahami pentingnya diversifikasi portofolio," kata Oscar.

Tingginya minat investasi kripto pun terlihat dari jumlah member Indodax. Oscar menyebutkan, sampai dengan saat ini pihaknya telah memiliki 6,3 juta member.

"Peningkatan jumlah member yang luar biasa ini menandakan bahwa 33 persen dari investor kripto Indonesia memilih Indodax sebagai mitra terpercaya mereka," tuturnya.

Dengan melihat berbagai sentimen positif yang ada saat ini, Oscar berharap, regulator nasional dapat menjaga momentum investasi kripto Tanah Air. Dengan demikian, tidak terjadi peralihan investasi dari platform Tanah Air ke platform luar negeri.

"Kami berharap pemerintah dapat terus menciptakan iklim aset kripto yang kondusif, sehingga para investor di Indonesia makin aman dan nyaman dalam bertransaksi," ucapnya.

Baca juga: Menakar Potensi Aset Kripto dan Sentimen Halving Bitcoin

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com