JAKARTA, KOMPAS.com - Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI) akan mempersiapkan banyaknya kebutuhan profesi aktuaris untuk industri asuransi di Indonesia.
Aktuaris adalah seorang ahli yang dapat mengaplikasikan teori matematika, probabilitas dan statistika, serta ilmu ekonomi dan keuangan untuk menyelesaikan persoalan aktual pada bisnis, khususnya yang berhubungan dengan risiko.
Ketua PAI Paul Setio Kartono mengatakan, profesi aktuaris saat ini menghadapi tantangan yang terus berkembang. Sebagai gambaran, PAI sendiri sudah ada sejak 1964.
Baca juga: Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan
"Tantangan aktuaris saat ini adalah adanya profesi baru, data analytics. Seorang aktuaris berkecimpung dengan data, otomatis dia harus sudah menguasai juga data analytics," kata dia dalam konferensi pers, Jumat (19/4/2024).
Ia menambahkan, pemutakhiran kompetensi diperlukan untuk mempersiapkan aktuaris dan calon aktuaris atas perkembangan teknologi dan regulasi yang terus berubah.
Hal tersebut meliputi data analytics, artificial intelligence (AI), perubahan iklim, dan IFRS 17.
"Sehingga peran dan tuntutan terhadap seorang aktuaris sebagai ujung tombak manajemen risik dan keuangan akan juga bergeser," imbuh dia.
Baca juga: OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris
Untuk itu, Paul bilang, PAI memiliki program pengembangan bidang pendidikan aktuaris dengan konversi kurikulum mengikuti pemuktahiran kurikulum dari International Actuarial Association (IAA) dan peningkatan kerja sama dengan universitas dalam pengembangan program studi aktuaria untuk menambah jumlah aktuaris.
Selain itu, pihaknya juga akan melakukan pengembangan pendidikan berkelanjutan untuk pembekalan anggota serta pengembangan standar praktik aktuaria dan kode etik yang menyesuaikan perkembangan teknologi dan industri keuangan.