Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mentan Sebut Pompanisasi Tingkatkan Produksi Beras Jateng 1,2 Juta Ton

Kompas.com - 24/04/2024, 08:30 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengunjungi salah satu lokasi kegiatan pompanisasi di Desa Kandang, Kecamatan Comal, Kabupaten Pemalang, Selasa (23/4/2024).

Amran mengungkapkan, pompanisasi sebagai solusi cepat untuk tingkatkan produksi beras nasional, termasuk di Provinsi Jawa Tengah.

Pompanisasi ini bisa meningkatkan produksi beras khususnya Jawa Tengah sebanyak 1,2 juta ton. Kalau kita konversi ke dalam nilai uang, berarti setara Rp 10 triliun. Jadi bantuan yang kita berikan ini tidak seberapa bila dibandingkan nilai yang kita dapat,” kata Amran lewat siaran pers, Rabu (24/4/2024).

Baca juga: Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Dengan menggunakan pompa, sawah tadah hujan di Desa Kandang memanfaatkan Sungai Comal sebagai sumber air.

“Satu sisi sawah ini butuh air. Di sisi lain air di Sungai Comal melimpah. Kemudian kita pertemukan air dengan sawah melalui pompanisasi. Inilah solusi cepat untuk tingkatkan produksi,” jelasnya.

Amran pun mengharapkan semua pompa bisa cepat terpasang. Menurut Amran, pompanisasi bisa meningkatkan produksi antara 3 hingga 4 juta ton. Jika produksi bisa meningkat, ia meyakini pendapatan petani juga bisa turut meningkat.

“Ini yang kita harapkan, produksi meningkat, pendapatan petani bertambah, dan NTP pun ikut naik,” kata Amran.

Baca juga: Jaga Stabilitas Harga, Mentan Minta Bulog Segera Serap Jagung Produksi Petani

Sementara itu, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Ali Jamil menjelaskan, percepatan tanam dengan pompanisasi ini untuk meningkatkan ketersediaan air irigasi, percepatan olah tanah dan tanam untuk meningkatkan produksi pangan.

"Akan dilakukan intervensi pompanisasi untuk percepatan tanam. Kementan mendorong petani untuk memanfaatkan sumber-sumber air untuk percepatan tanam. Mereka belum tanam biasanya problemnya karena air belum sampe ke sawah. Sumber air ada tapi belum sampai ke lahan, misal letak sawah lebih tinggi dari sungai, jadi perlu dipompa," kata Ali Jamil.

Di Kecamatan Comal Kabupaten Pemalang, potensi hamparan sekitar 321 hektar yang melewati 5 desa. Antara lain Desa Kebojongan, Kandang, Wonokromo, Susukan dan Klegan.

Baca juga: Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

"Setelah ada bantuan pompa air harapannya pertanaman bisa dilakukan hingga dua kali. Karena dengan pompanisasi percepatan tanam di Desa Kandang dapat optimal," ujar Ali Jamil.

Untuk Pemalang sendiri, lanjut Ali Jamil, memiliki luas lahan tadah hujan seluas 6.395 hektar. Sementara total bantuan pompa sebanyak 218 unit, terdiri dari 26 unit untuk Brigade Kabupaten, 16 unit untuk Brigade Kodim, dan 176 unit untuk kelompok tani di Kabupaten Pemalang.

"Dari total bantuan pompa ini dapat memenuhi coverage area seluas 3.375 hektar. Untuk antisipasi kemarau mendatang bila diperlukan ditambah pompa 6 inchi dengan menyedot air," pungkasnya.

Baca juga: IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com