Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unilever: Es Krim Magnum di Indonesia Aman Dikonsumsi

Kompas.com - 24/04/2024, 08:38 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) angkat bicara soal penarikan produk Es Krim Magnum Classic dan Almond di Inggris dan Irlandia. Dalam pernyataan resmi yang diterima Kompas.com, Selasa (23/4/2024), Unilever Indonesia memastikan produk es krim Magnum yang dijual dan diproduksi di Indonesia aman untuk dikonsumsi.

“Kami tegaskan bahwa semua produk Magnum yang dijual dan didistribusikan secara resmi di Indonesia tidak diproduksi di Inggris dan Irlandia, sehingga aman untuk dikonsumsi,” kata Marketing Lead Magnum Indonesia Aliqa Sendyalaras kepada Kompas.com.

“Produk Magnum yang dijual di Indonesia diproduksi dengan standar tertinggi, mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan memiliki izin lengkap dari lembaga terkait, termasuk Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM),” tambahnya.

Baca juga: Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Sebelumnya, Unilever Plc menarik produk es krim Magnum Classic dan Almond di Inggris dan Irlandia. Ini dilakukan karena produk tersebut diduga mengandung bahan berbahaya seperti plastik dan logam.

Mengutip Bloomberg, perusahaan mengumumkan perihal penarikan produk dan penyebabnya secara resmi. Secara resmi Unilever mengatakan bahwa batch yang terkena dampak penarikan adalah batch dengan kode L3338, L3339, L3340, L3342 dengan tanggal kadaluarsa sebelum Desember 2025.

Namun, kabar baik bahwa produk tersebut hanya di tarik di Inggris dan Irlandia, sementara negara lain produk Magnum Classic dan Almond tidak ditarik.

Baca juga: Unilever Bakal PHK 7.500 Karyawan, Ini Sebabnya

“Tidak ada produk atau negara lain yang terkena dampak penarikan ini,” mengutip pemberitahuan oleh Badan Standar Makanan Inggris, Selasa (23/4/2024).

Aliqa menambahkan pihaknya menjamin keamanan produk untuk dikonsumsi masyarakat. Soal penarikan produk Magnum di Inggris dan Irlandia baru-baru ini, ia mengatakan hal itu merupakan aksi pencegahan hanya untuk produk yang diproduksi di negara tersebut.

“Keamanan produk adalah prioritas utama kami. Terkait pemberitaan seputar penarikan produk Magnum di Inggris dan Irlandia baru-baru ini, dapat dipastikan bahwa langkah ini merupakan aksi pencegahan hanya untuk produk yang diproduksi di Inggris dan Irlandia, dan dalam jumlah terbatas,” kata dia.

Baca juga: Imbas Boikot, Penjualan Unilever di Indonesia Turun 15 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM Bank Jateng

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM Bank Jateng

Whats New
Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan 'Employee Benefit'

Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan "Employee Benefit"

Whats New
Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Spend Smart
Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Whats New
Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Whats New
Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Whats New
Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com