Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG dan Rupiah "Hijau" di Awal Perdagangan Rabu 24 April 2024

Kompas.com - 24/04/2024, 09:50 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (24/4/2024). Demikian juga dengan mata uang garuda yang menguat dalam pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI pada pukul 09.22 WIB, IHSG berada pada level 7.154,34 atau naik 43,53 poin (0,61 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 7.110,81.

Sebanyak 242 saham melaju di zona hijau dan 159 saham di zona merah. Sedangkan 166 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,5 triliun dengan volume 3,4 miliar saham.

Baca juga: IHSG Diproyeksi Menguat pada 24 April 2024, Simak Rekomendasi Sahamnya

Research Division MNC Sekuritas T. Herditya Wicaksana mengatakan, selama IHSG masih mampu berada di atas 7.026 sebagai support terdekatnya, maka posisi IHSG diperkirakan sedang berada di awal wave B dari wave (2).

“Hal tersebut berarti IHSG berpeluang melanjutkan penguatannya untuk menguji rentang area 7.189 hingga 7.290. Support 7.022 - 6.958, resistance 7.152 - 7.238,” kata Herditya dalam analisisnya.

Bursa Asia hijau dengan kenaikan Nikkei 2,1 persen (789,4 poin) ke level 38.341,6, Hang Seng Hong Kong bertambah 1,3 persen (226,91 poin) ke posisi 17.055,83, Strait Times menguat 0,72 persen (23,5 poin) ke level 3.296.29, dan Shanghai Komposit naik 0,13 persen (3,9 poin) ke level 3.025,96.

Baca juga: BEI Ungkap Sentimen yang Bikin IHSG Babak Belur

Kurs Rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini menguat. Melansir data Bloomberg, pukul 9.20 WIB rupiah berada pada level Rp 16.158 per dollar AS atau naik 62 poin (0,38 persen) dibanding penutupan sebelumnya Rp 15.220 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, rupiah berpotensi menguat hari ini terhadap dollar AS dengan meredanya konflik Israel Iran dan data PMI AS yang menurun. Dari Timur Tengah, Israel dan Iran tidak lagi memberikan komentar baru yang meningkatkan Ekskalasi konflik sehingga kekhawatiran pasar mereda.

“Di sisi lain, bila ada komentar dari petinggi pemerintahan yang memanasi konflik di Timur Tengah, pelaku pasar bisa kembali ke mode safe haven dan mendorong penguatan dollar lagi,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Baca juga: IHSG Melemah, Ini 5 Saham Paling Boncos

Dia mengatakan, data PMI AS versi S&P menunjukkan bahwa PMI AS bulan Maret lebih rendah dari bulan sebelumnya yang artinya aktivitas manufaktur dan sektor jasa menurun di AS yang bisa membuka jalan untuk pemangkasan suku bunga acuan AS.

Data ekonomi AS masih akan mempengaruhi ekspektasi pasar soal kebijakan pemangkasan suku bunga acuan AS. Data AS yang solid bisa menurunkan ekspektasi pemangkasan dan mendorong penguatan dollar AS lagi dan sebaliknya.

Ariston memperkirakan hari ini rupiah berpotensi menguat ke kisaran Rp 16.150 per dollar AS hingga Rp 16.130 per dollar AS, dengan potensi resisten di kisaran Rp 16.230 per dollar AS.

Baca juga: Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com