Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Kerja Sama dengan Israel

Kompas.com - 24/04/2024, 11:00 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

Sumber CNN

JAKARTA, KOMPAS.com - Google kembali memecat sekitar 20 pekerja tambahan yang memprotes kerja sama perusahaan dengan pemerintah Israel.

Dilansir CNN pada Rabu (24/4/2024), Google sebelumnya dilaporkan telah memecat sekitar 30 karyawan terkait protes kerja sama tersebut, sehingga totalnya menjadi 50 orang.

Kelompok karyawan Google yang tergabung dalam gerakan “No Tech For Apartheid" mengatakan, beberapa pekerja yang dipecat adalah mereka yang tidak berpartisipasi di tempat kerja selama aksi protes.

Baca juga: Google: 50 Persen Orang Indonesia Mulai Belanja Online Kebutuhan Lebaran pada Pekan Pertama Ramadhan

CNN menyebutkan bahwa kelompok karyawan mengecam pemecatan massal tersebut sebagai tindakan pembalasan yang agresif dan putus asa yang dilakukan oleh raksasa teknologi tersebut.

Sementara itu, Juru bicara Google menolak untuk memberitahukan secara pasti berapa banyak pekerja yang telah dipecat atas aksi protes tersebut.

Namun, Google mengkonfirmasi bahwa ada pemecatan tambahan yang terjadi dalam sebuah pernyataan kepada CNN pada Selasa pagi (23/4/2024).

Baca juga: Bikin Peta Dasar Nasional, Pemerintah Mau Saingi Google Maps

Juru bicara Google mengatakan, telah melakukan penyelidikan terhadap gangguan fisik di dalam gedung.

"Investigasi kami terhadap peristiwa ini kini telah selesai, dan kami telah memberhentikan karyawan tambahan yang diketahui terlibat langsung dalam aktivitas yang mengganggu,” kata juru bicara Google.

“Sekali lagi, setiap orang yang dipecat secara pribadi dan pasti terlibat dalam aktivitas yang mengganggu di dalam gedung kami. Kami dengan hati-hati mengonfirmasi dan menegaskan kembali hal ini,” tambah juru bicara Google.

Baca juga: Google Buka Suara soal Aturan Publisher Rights yang Disahkan Jokowi

Sementara itu, penyelenggara protes mengatakan, beberapa pekerja yang dipecat tidak menimbulkan gangguan apa pun di dalam kantor Google.

“Google membuat ulah karena para eksekutif perusahaan merasa malu dengan kekuatan yang ditunjukkan para pekerja pada aksi duduk bersejarah Selasa lalu, serta tanggapan mereka yang gagal terhadap aksi tersebut,” kata kelompok No Tech for Apartheid dalam sebuah pernyataan.

“Sekarang, perusahaan mengecam pekerja mana pun yang secara fisik berada di sekitar lokasi protes—termasuk mereka yang sama sekali tidak terlibat dalam kampanye," demikian pernyataan kelompok tersebut.

Baca juga: Google Sebut Singapura Punya Potensi Tinggi Jadi Pusat AI Global

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com