Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertumbuhan Upah Lambat, 29 Persen Pekerja AS Kesulitan Memenuhi Kebutuhan

Kompas.com - 30/04/2024, 12:12 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Di tengah biaya yang terus tumbuh dan lambatnya pertumbuhan upah, Warga Amerika Serikat (AS) semakin rentan secara finansial.

Sekurang-kurangya terdapat 40 juta keluarga AS atau mencapai sekitar 29 persen populasi masuk ke dalam kategori Asset Limited, Income Constrained, Employed (ALICE). Ini berarti kelompok yang memiliki aset terbatas, pendapatan seret, tetapi masih memiliki pekerjaan.

United For ALICE dari United Way mendefisiniskan kelompok ini sebagai rumah tangga yang berpenghasilan di atas garis kemiskinan, tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan untuk bertahan hidup.

Baca juga: Hari Buruh 2024, KSPI: Cabut Omnibus Law Cipta Kerja, Hapus Outsourcing

Kelompok ini belum termasuk 37,9 juta warga AS yang tergolong miskin, atau mencapai 11,5 persen dari total populasi.

Direktur Nasional United For ALICE Stephanie Hoopes mengatakan, mereka yang disebut ALICE antara lain pekerja penitipan anak, asisten kesehatan rumah tangga, atau seorang yang bekerja sebagai kasir.

"Mereka yang bekerja dengan upah rendah, dengan sedikit atau tanpa tabungan, dan satu keadaan darurat kemiskinan,” kata dia, dikutip dari CNBC, Selasa (30/4/2024).

Di sisi lain, Ekonom dari Columbia BUsiness School Brett House mengatakan, kelompok ini merupakan kelas menengah ke bawah. Kelompok ini hanya dapat memenuhi kebutuhan saat ini, tetapi tidak dapat menutup biaya seperti rumah atau investasi seperti saham dan obligasi.

“Ini adalah situasi yang akut bagi lebih banyak orang saat ini dibandingkan beberapa tahun yang lalu,” ungkap dia.

Inflasi yang terus merangkak, telah mendorong banyak rumah tangga mencapai titik ini, tetapi dampak buruk akibat tingginya harga belum dirasakan secara merata.

Namun begitu, rumah tangga berpendapatan rendah adalah kelompok yang paling terkena dampaknya. Hal ini karena pekerja pada kelas ini lebih banyak membelanjakan uangnya untuk kebutuhan makanan, sewa, dan bahan bakar.

Sebagai informasi, inflasi di AS telah menjadi masalah yang terus-menerus terjadi sejak pandemi Covid-19.

Bank sentral AS Federal Reserve telah menanggapinya dengan serangkaian kenaikan suku bunga yang membawa suku bunga acuannya ke level tertinggi dalam lebih dari 22 tahun.

Lonjakan suku bunga menyebabkan sebagian besar biaya pinjaman konsumen melonjak, sehingga banyak rumah tangga berada di bawah tekanan.

Baca juga: Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com