Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Kompas.com - 02/05/2024, 19:55 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Maskapai penerbangan nasional mengaku pemangkasan jumlah bandara internasional tidak menimbulkan dampak terhadap operasional bisnis perusahaan.

Sebagai informasi, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah mencabut status internasional 17 bandara internasional di Indonesia menjadi bandara domestik. Ini diatur dalam Keputusan Menteri Nomor 31 Tahun 2024.

Dengan demikian, dari semula terdapat 34 bandara internasional di Indonesia, kini menjadi tersisa 17 bandara internasional.

Baca juga: Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra saat ditemui setelah media briefing di Jakarta, Senin (1/4/2024).KOMPAS.com/Isna Rifka Sri Rahayu Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra saat ditemui setelah media briefing di Jakarta, Senin (1/4/2024).

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, kebijakan ini tidak berdampak pada bisnis perseroan karena Garuda Indonesia tidak melayani penerbangan internasional di 17 bandara yang status internasionalnya dicabut.

"Aman. Garuda cuma melayani penerbangan internasional dari Jakarta dan Denpasar," ujarnya saat dikonfirmasi Kompas.com, dikutip Kamis (2/5/2024).

Oleh karenanya, dia memastikan tidak ada pengurangan penerbangan internasional. Namun dia tidak mengungkapkan apakah akan menambah frekuensi penerbangan internasional di Jakarta dan Denpasar, Bali.

Sementara itu, Corporate Communication Sriwijaya Air Group Zaidan Ramli juga mengaku penghapusan status internasional di 17 bandara tidak berpengaruh pada operasional perusahaan.

Baca juga: 17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

"Sejauh ini belum ada. Operasional kami masih berjalan normal seperti sebelum adanya pengurangan status bandara internasional," ucapnya kepada Kompas.com, Kamis.

Namun dia belum dapat memastikan kebijakan ini bakal berdampak positif atau negatif ke industri penerbangan nasional lantaran saat ini masih terlalu dini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com