Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemangkasan Jumlah Bandara Internasional Dinilai Tepat, tetapi Perlu Kajian yang Mendalam

Kompas.com - 03/05/2024, 06:15 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengurangan jumlah bandara internasional dari 34 menjadi 17 bandara dinilai sudah tepat. Namun, penghapusan status internasional sebuah bandara harus dikaji secara mendalam.

Pengamat transportasi Bambang Haryo Soekartono mengatakan, pembagian status bandara internasional dan domestik bertujuan untuk melindungi kedaulatan bangsa sekaligus menghidupkan wilayah sekitar bandara.

Sebab, berdasarkan prinsip cabotage, keberadaan bandara internasional akan menjadi bandara utama (hub) yang akan didukung oleh bandara pendukung (scope) dan transportasi darat lainnya.

"Ini penting dilakukan karena untuk memastikan pihak asing tidak dapat seenaknya memasuki wilayah Indonesia. Mereka hanya bisa masuk lewat bandara utama dan untuk masuk ke wilayah lebih kecil, mereka harus memanfaatkan transportasi lokal. Tidak bisa mereka masuk dengan transportasi milik mereka sendiri," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (2/5/2024).

Baca juga: Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Namun, lanjut dia, dalam penentuan status bandara perlu dilakukan kajian yang mendalam. Pasalnya, dalam pengembangan suatu bandara juga harus memperhitungkan dampaknya ke perekonomian wilayah sekitar dan pendapatan negara.

Dia mencontohkan, Bandara Changi di Singapura merupakan bandara transit tapi pemerintah Singapura mampu menjadikan bandara tersebut sebagai etalase dari negaranya sehingga dapat menarik wisatawan mancanegara.

Ada juga Bandara Charles de Gaulle di Perancis yang menjadi bandara transit skala internasional. Bandara itu dijadikan wadah promosi bagi Perancis.

Baca juga: Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

 


Alhasil, Perancis menjadi negara yang bisa mendatangkan wisatawan mancanegara terbesar di dunia. Adapun jumlah wisatawan yang datang ke Perancis sempat menembus 250 juta orang per tahun.

"Bayangkan jika Provinsi Aceh itu bisa dijadikan etalase Indonesia dan dapat menjadi bandara transit internasional dikarenakan posisinya yang sangat strategis sehingga bisa bersaing dengan bandara Singapura, Malaysia, dan Thailand," ucapnya.

Dia menambahkan, pemerintah seharusnya tidak menjadikan bandara untuk mencari keuntungan. Sebab, keuntungan juga bisa dikejar melalui dampak dari pembangunan bandara tersebut yang bisa memberikan dampak kemajuan ekonomi di wilayah itu.

Baca juga: Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Halaman:


Terkini Lainnya

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Whats New
60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

Whats New
Surat Utang Negara adalah Apa?

Surat Utang Negara adalah Apa?

Work Smart
Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Whats New
Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Whats New
Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

BrandzView
Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Whats New
Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Whats New
Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com