Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Awal Sesi Fluktuatif, Rupiah Melemah

Kompas.com - 07/05/2024, 10:03 WIB
Filipi Jhonatan Partogi Situmorang,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) fluktuatif pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa (7/5/2024). Sementara nilai tukar rupiah terhadap dollar AS terkoreksi pada awal perdagangan di pasar spot .

Pukul 09.49 WIB, IHSG berada di posisi 7.141,12 atau naik tipis 5,23 poin (0,07 persen). Sebelumnya indeks acuan BEI ini sempat tergelincir di zona merah setelah dibuka menguat.

Dilansir dari data RTI,  terdapat 222 saham melaju di zona hijau dan 178 saham di zona merah. Sedangkan 195 saham lainnya stagnan.

Baca juga: Mampukah IHSG Bertahan di Zona Hijau? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,8 triliun dengan volume 3,7 miliar saham.

Founder WH Project William Hartanto mengatakan, dalam sepekan ini diperkirakan masih menjadi masa dimana IHSG akan melanjutkan pengujian demand zone pada area 7.000 – 7.180, jika mampu breakout 7180 maka uptrend kembali.

Secara teknikal, IHSG masih bergerak di area demand zone pada 7.000 – 7.180. Potensi penguatan menembus demand zone cukup tinggi, terlihat fase jenuh jual sudah terjadi.

"Hari ini kami memproyeksikan IHSG berpotensi bergerak dalam kecenderungan menguat, pada range 7.085 – 7.254," kata William dalam analisisnya.

Bursa Asia hijau dengan kenaikan Shanghai Komposit 0,01 persen atau 0,43 poin ke level 3.141,15 Strait Times 0,15 persen (5 poin) ke level 3.308,18, sementara Hang Seng Hong Kong 0,32 persen (59,56 poin) ke posisi 18.518,74.

Rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah. Melansir data Bloomberg, pukul 09.44 WIB rupiah berada pada level Rp 16.064 per dollar AS atau naik 38 poin (0,23 persen) dibanding penutupan sebelumnya Rp 16.026 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, hari ini rupiah berpotensi menguat terhadap dollar AS dengan data pertumbuhan jumlah orang yang dipekerjakan di luar sektor pertanian dan pemerintahan di AS untuk bulan April, melambat dibandingkan bulan sebelumnya.

“Rupiah berpotensi menguat dengan sentimen tersebut, dan hasil ini juga meningkatkan ekspektasi pasar soal rencana pemangkasan suku bunga acuan AS di tahun ini,” jelas Ariston.

“Potensi penguatan rupiah hari ini ke arah Rp 16.000 per dollar AS, dengan potensi resisten di kisaran Rp 16.130 per dollar AS,” tambah Ariston.

Data ini juga bisa mengonfirmasi sinyal dari Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell pasca rapat moneter The Fed bahwa tidak ada kenaikan suku bunga tahun ini.

Dari dalam negri, bila data PDB kuartal I-2024 bisa menunjukkan angka pertumbuhan masih di sekitar 5 persen, artinya pertumbuhan ekonomi Indonesia masih bagus, ini bisa turut memberikan sentimen positif ke rupiah hari ini.

Baca juga: IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Whats New
Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi jadi Head of Citi Commercial Bank

Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi jadi Head of Citi Commercial Bank

Whats New
OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

Whats New
Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Whats New
Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Whats New
Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Whats New
Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Whats New
OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin 'Student Loan' Khusus Mahasiswa S-1

OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin "Student Loan" Khusus Mahasiswa S-1

Whats New
Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Whats New
Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com