JAKARTA, KOMPAS.com - PT Sepatu Bata Tbk (BATA) resmi menutup pabriknya di Purwakarta, Jawa Barat per 30 April 2024.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan PT Sepatu Bata Tbk Hatta Tutuko mengungkapkan perusahaan banyak tantangan selama empat tahun terakhir seperti situasi pasca Pandemi Covid-19 dan perubahan perilaku belanja konsumen.
"Bata menghadapi sejumlah tantangan dalam empat tahun terakhir, termasuk perubahan cepat perilaku konsumen," kata Hatta saat dihubungi Kompas.com, Selasa (7/5/2024).
Baca juga: Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan
Dia menuturkan, keputusan tersebut diambil setelah dilakukan evaluasi menyeluruh dan persetujuan pihak-pihak terkait.
Hatta juga menjelaskan, langkah tersebut merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk bisa beradaptasi di masa yang berubah dengan persiapan matang dan penuh kehati-hatian.
"Ini salah satunya dipengaruhi oleh langkah adaptif perseroan demi keberlangsungan dan keberlanjutan bisnis," ujarnya.
Baca juga: Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis
Adapun keputusan pabrik Bata tutup ini dilatarbelakangi kondisi keuangan perusahaan yang terus merugi.
Mengutip Kontan, pada tahun 2022, perusahaan mencatat kerugian sebesar Rp 60,63 miliar. Di mana pada tahun sebelumnya atau tahun 2021, rugi usaha Sepatu Bata senilai Rp 58,21 miliar.
Per akhir Desember tahun 2022, BATA harus menanggung rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik sebesar Rp 106,95 miliar. Angkanya jauh meningkat dari semula Rp 51,20 miliar di tahun 2021.