Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingkatkan Pendidikan Vokasional

Kompas.com - 27/08/2008, 20:16 WIB

 

JAKARTA, RABU- Pendidikan vokasional atau kejuruan kepada generasi muda harus diprioritaskan demi perbaikan kualitas sumber daya manusia Indonesia yang mampu mengoptimalkan kekayaan alam negara ini untuk kemakmuran masyarakat.

Untuk itu, pendidikan yang berlangsung di sekolah-sekolah mesti berubah dari yang selama ini cuma bertujuan membuat peserta didik tahu juga mengajarkan kompetensi yang memang dibutuhkan dalam kehidupan di masyarakat dan dunia kerja.

 

"Pendidikan di sekolah itu bukan segala-galanya sebagai faktor sukses dalam kehidupan. Perlu dipahami juga bahwa pendidikan itu jangan dimaknai secara sempit dengan belajar di sekolah saja. Ini bukan berarti kita antisekolah. Tetapi yang harus dipikirkan bersama adalah sekolah seperti apa dan bagaimana yang mampu menghasilkan orang-orang yang tahu dan bisa sehingga sistem pendidikan kita justru tidak semakin menambah jumlah pengangguran terdidik," kata pengusaha Bob Sadino di Jakarta, Rabu (27/8).

 

Menurut Bob yang menaruh perhatian pada pengembangan pendidikan kejuruan, spirit pendidikan yang mengajarkan pengetahuan dan keterampilan itu sudah tercermin dalam sekolah menengah kejuruan atau SMK. Pengembangan SMK tidak semata-mata berhenti menghasilkan tenaga kerja siap terampil yang memang dibutuhkan negara ini.

Dengan bekal keterampilan yang didapat dari pengalaman-pengalaman bersentuhan dengan kehidupan di luar dinding kelas kepada peserta didik, mereka nantinya harus mampu menjadi wirausahawan dan profesional yang dapat diandalkan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

 

Bob menyebutkan sistem pendidikan yang ada sekarang ini banyak menghasilkan orang-orang yang arogan yang merasa pintar, namun tidak punya keterampilan dan kompetensi melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan untuk membuat Indonesia maju dan sejahtera.

"Coba lihat, berapa banyak ahli dan sarjana pertanian di negara agraris ini yang justru jadi pengangguran. Ini karena mereka tidak bisa bagaimana mengerjakan pertanian itu karena sudah merasa cukup puas dengan teori-teori saja," kata Bob yang mendukung pengembangan kualitas pendidikan kejuruan lewat Forum Peduli Pendidikan Pelatihan Menengah Kejuruan Indonesia (FP3KI).

 

Seperti terungkap dalam Laporan Tren Ketenagakerjaan dan Sosial di Indonesia 2008 Organisasi Buruh Internasional (ILO), sebanyak 4.516.100 dari 9.427.600 orang yang masuk kategori pengangguran terbuka Februari 2008 adalah lulusan SMA, SMK, program diploma, dan universitas.

Sementara itu, pengembangan SMK yang dilakukan Deparetemen Pendidikan Nasional terus ditingkatkan menjadi SMK bertaraf internasional. Untuk itu, investasi yang dikeluarkan jauh lebih besar, apalagi untuk sekolah kejuruan yang membutuhkan banyak praktik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com