Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ciputra Menyasar Perkantoran di Kuningan

Kompas.com - 11/05/2009, 17:24 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Layar bisnis properti Ciputra Group kian mengembang. Setelah puas dengan beberapa proyek residensial di beberapa kota, kini mereka tengah menjajal untuk mengembangkan kawasan perkantoran di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan yaitu Ciputra Multivision Tower.

Untuk itu, Ciputra sudah mengajukan proses izin pembangunan pusat perkantoran ke Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Hingga saat ini, mereka masih menunggu izinnya keluar. “Kami sudah memasukkannya pada bulan lalu,” kata Direktur Ciputra Group, Nanny Santoso, Senin (11/5) di Jakarta.

Jika izinnya sudah keluar, Ciputra bakal bersiap untuk membangun satu menara. Gedung perkantoran itu akan berdiri di atas lahan seluas 4.800 meter persegi. Mereka bakal membangun menara setinggi 20 lantai plus tiga basement. “Untuk dana pembangunan ini kami menyediakan investasi senilai Rp 250 miliar,” tukasnya. Rencananya mereka akan membangun gedung perkantoran tersebut selama 18 bulan.

Berhubung masih menjajal pasar di Kuningan, mereka pun tidak mau memasang target yang muluk. Makanya bangunan perkantoran tersebut hanya akan membidik captive market. Maksudnya pasar dan segmentasi konsumennya pun sudah jelas.

Captive market yang dimaksud adalah para pemegang saham di Ciputra. Dari 20 lantai sekitar 60 persen bakal digunakan oleh para pemegang saham tersebut. Sisanya akan dijual untuk umum. “Dari lantai 6 sampai 20 hanya untuk para pemegang saham,” tukasnya.

Kendati demikian, Ciputra bakal menawarkan mulai dari luas area perkantoran yang terkecil sekitar 200 meter persegi sampai yang paling luas sekitar 1.100 meter persegi. Ini artinya, mereka bakal menjual untuk satu lantai kepada umum. “Untuk masalah harga jualnya masih kami hitung lagi,” tukasnya. (Ali Imron/KONTAN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com