Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transjakarta Terus Mengalami Kemunduran

Kompas.com - 14/01/2010, 12:55 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah enam tahun dioperasikan, moda transportasi modern transjakarta terus mengalami kemunduran. Kemunduran tersebut terlihat, antara lain, dari jarak kedatangan bus satu dengan yang lain makin lama, jalur bus (busway) yang tidak steril karena dimasuki kendaraan-kendaraan lain, halte-halte yang kotor, dan berbagai kelemahan infrastruktur lainnya.

Hal tersebut disampaikan oleh peneliti Institut Studi Transportasi, Izzul Waro, dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (14/1/2010).

"Di usianya yang enam tahun ini, banyak yang behind the schedule. Masalah yang ada antara lain soal kepadatan penumpang dan headway atau jeda waktu berangkatnya antarbus yang lama," kata Izzul.

Buruknya pelayanan transjakarta mengakibatkan masyarakat tidak antusias lagi menggunakan angkutan massal tersebut. Hal itu, menurut dia, dibuktikan dengan terjadinya fluktuasi jumlah penumpang pada enam bulan terakhir.

"Dari data empiris yang kami punya, penumpang juga sangat resisten terhadap pelayanan BLU Transjakarta," ucapnya.

Pada Juli 2009 jumlah penumpang mencapai 7,143 juta orang, kemudian mengalami penurunan pada Agustus dan September hingga mencapai 6,474 juta penumpang. Walau begitu, kenaikan kembali terjadi pada Oktober dan November.

Masalah-masalah lainnya  antara lain soal keselamatan dan keamanan, halte yang kotor, serta belum beroperasinya koridor 9 dan 10 yang bahkan sudah dipersiapkan sejak dua tahun lalu.

"Sejak awal diluncurkan, sudah ada lima kebakaran di busway, berarti satu tahun rata-rata ada satu kebakaran," ujarnya.

Tingkat kecelakaan di jalur bus (busway) dari tahun ke tahun juga mengalami kenaikan. Pada tahun 2006 tercatat ada 31 kasus kecelakaan, selanjutnya pada 2007 dan 2008 masing-masing 66 dan 167 kasus. Sementara tahun 2009 angka kecelakaan di jalur bus (busway) meningkat drastis menjadi 264 kasus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke 'Jastiper'

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke "Jastiper"

Whats New
Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Rilis
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com