Mahasiswa Banjarmasin Tolak Kenaikan Harga BBM

BANJARMASIN, KOMPAS.com — Dua kelompok mahasiswa di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Senin (5/3/2012), berunjuk rasa menolak rencana kenaikan harga bahan bakar minyak.

Aksi dilakukan di dua titik dalam waktu hampir bersamaan, yakni di halaman DPRD Kalsel oleh Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), serta di perempatan Kantor Pos oleh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Banjarmasin dan BEM IAIN Antasari.

Menurut HMI, rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) hanya akan menambah masalah. Sejauh ini masih banyak masalah yang belum terselesaikan yang dihadapi oleh Indonesia. Menaikan harga BBM bukan kebijakan yang berpihak kepada rakyat.

"Rencana kenaikan harga BBM hanya berpihak pada golongan dan kepentingan politik semata. Yang terjadi justru membawa anak bangsa ke zona degradasi dan kemiskinan," ujar Roni Rahmani, koordinator aksi HMI Banjarmasin. Dalam aksi ini, mereka juga sempat membakar ban mobil.

Sementara, KAMMI meminta pemerintah tidak mengorbankan rakyat. "Seharusnya biaya belanja birokrasi yang dikurangi dan kebocoran anggaran ditumpas habis, bukan masalah subsidi yang dikurangi," ujar Madrasul, salah satu peserta aksi dari KAMMI.

KAMMI juga meminta pemerintah provinsi segera berkoordinasi dengan DPRD guna menyuarakan penolakan terhadap pemerintah pusat.