Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Obyek Wisata di Buton Tak Kalah dengan Wakatobi

Kompas.com - 01/12/2012, 11:59 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

BUTON, KOMPAS.com - Birunya lautan Kabupaten Buton ternyata menyimpan potensi wisata bahari yang sama cantiknya dengan Wakatobi. Bahkan, di beberapa sisi, Kabupaten Buton yang berada di Sulawesi Tenggara memiliki keunggulan tersendiri.

Menurut Bupati Buton Umar Abdul Samiun, Wakatobi mulanya memang bagian dari Kabupaten Buton yang kemudian mengalami pemekaran menjadi kabupaten sendiri. Kabupaten Buton mengalami pemekaran hingga saat ini menjadi 4 kabupaten/kota yaitu Kota Bau-Bau, Kabupaten Buton, Kabupaten Wakatobi, dan Kabupaten Bombana.

"Wakatobi sebenarnya bagian terkecil dari Kabupaten Buton. Hanya saja Wakatobi pandai mengekspos. Ini memicu kami untuk mengambil langkah supaya potensi Buton terekspos," ungkap Umar yang baru menjabat jadi bupati selama dua bulan saat ditemui di Desa Wabula, Kecamatan Wabula, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, Jumat (30/11/2012) malam.

Ia menambahkan Wakatobi daya tariknya memang berada di karang-karang laut yang cantik. Namun Buton pun memiliki karang yang tak kalah cantinya. Pihaknya pun berinisiatif mengundang 11 orang penyelam.

"Tanggal 4 nanti, 11 orang penyelam kami undang. Mereka akan melakukan penyelaman selama 2 bulan untuk melihat potensi kekayaan laut Buton. Mereka akan menyelam dari Teluk Pasar Wajo, Wabula, sampai Tanjung Pemali," ujarnya.

Sebelumnya ia juga mengatakan bahwa berdasarkan beberapa penelitian, spesies biota laut di Buton lebih banyak daripada Wakatobi. Ia mengatakan Wakatobi lebih banyak menonjolkan koral. Bahkan, lanjutnya, beberapa operator diving di Wakatobi menjual paket diving di Buton.

"Jadi tamu diajak menyelamnya di sini, di perairan sekitar Teluk Wabula. Jaraknya memang hanya beberapa jam, sekitar 1,5 jam dengan jetfoil," katanya.

Walaupun rata-rata 3-4 jam menuju Wakatobi dengan kapal cepat. Selain itu, spesies ikan yang sering dipromosikan diving operator Wakatobi, banyak pula terdapat di perairan Buton. Daya tarik Buton yang unggul lainnya adalah banyaknya kampung adat di Buton. Buton terdapat empat suku besar.

"Kampung-kampung adat ini bisa dikembangkan untuk pariwisata. Seperti Desa Wabula, akan dikembangkan seperti desa wisata," kata Umar.

Ia berencana menjadikan Desa Wabula sebagai ujung tombak pariwisata. Desa ini memiliki adat yang masih kental, pun aneka kesenian tradisional yang masih lestari. Namun di satu sisi, sangat ramah dengan pendatang.

"Di Buton juga ada Kampung Bajo, jumlahnya lebih banyak daripada Wakatobi," tuturnya.

Hanya saja, jika dibandingkan Wakatobi, ia mengakui secara infrastruktur pariwisata, Buton masih perlu banyak pengembangan. Seperti tidak adanya tur operator maupun operator diving di Buton.

"Hotel baru sekelas melati, baru ada tiga. Kira-kira total 60 kamar. Kalau sewa mobil sudah ada," tambah Umar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com