Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eksotisme Manekin Rotan

Kompas.com - 19/05/2013, 03:29 WIB

Manekin rotan itu terlihat eksotis ketika cahaya menembus celah lubang-lubang anyaman. Butuh keterampilan tinggi agar produk kerajinan tangan ini bisa layak ekspor.

Mulyati Herani terus tersenyum ramah melayani pertanyaan-pertanyaan pengunjung di gerainya. Di sana, pajangan manekin, keranjang, dan berbagai perabot rumah yang terbuat dari anyaman rotan buatan tangan begitu menggoda.

Rangka manekin tersebut dibuat dari rotan, sedangkan kakinya dibuat dari besi dengan tinggi 120-170 sentimeter, membuat sosok manekin kelihatan berkelas dengan harga sekitar Rp 300.000.

Herani memulai bisnis rotan pada tahun 2010 dengan mendirikan Natural Rotan Craft. ”Semua berawal dari usaha kecil-kecilan. Perajin saya hanya tiga orang, produksinya pun di rumah saja. Tapi, sejauh ini sudah banyak pelanggan tetap, terutama untuk produk manekin rotan. Dalam waktu dekat, saya juga akan pameran di Jepang untuk mempromosikan manekin rotan ini,” ungkap Herani.

Herani tertarik pada kerajinan rotan ketika melihat langsung kemahiran perajin rotan di Tangerang. Setelah ia memulai usaha tersebut, pesanan perlahan mengalir datang. Promosi pun terjadi dari mulut ke mulut hingga akhirnya Herani diundang mengikuti berbagai pameran.

Rotan memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan perabot dari kayu. Rotan lebih ringan, mudah dibentuk, elastis, kuat, serta harganya lebih murah. Ketahanan rotan juga tidak diragukan sehingga produk ini bisa menjadi andalan.

Di tempat produksi rotan milik Herani, misalnya, terdapat sebuah bangku rotan yang sudah berumur 13 tahun yang masih kokoh dan kuat. Asalkan tidak terkena hujan dan terik matahari, produk rotan akan tahan sampai bertahun-tahun.

Perlu sabar

Terletak di ujung gang sempit yang hanya bisa dilalui kendaraan roda dua, Upen tengah sibuk bekerja. Tangannya luwes menganyam manekin rotan yang sedang dirangkainya. Tangan pria 37 tahun ini seolah mengalir, bak air yang sudah tahu ke mana arah muaranya. Tak mengherankan, selama puluhan tahun ia menekuni seni anyaman rotan.

”Ini pekerjaan sabar, butuh ketekunan dan butuh jiwa seni. Sejak kelas II SD, saya sudah sering bermain dengan rotan, kemudian belajar menganyam sampai akhirnya bisa membuat produk rotan sendiri,” kata perajin rotan yang pernah memiliki bengkel rotan sendiri itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com