Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kado HUT RI ke-72, Lapangan Banyu Urip Produksi 200.000 Barel Minyak per Hari

Kompas.com - 18/08/2017, 20:23 WIB
Aprillia Ika

Penulis

BOJONEGORO, KOMPAS.com - Lapangan minyak dan gas (migas) Banyu Urip di Blok Cepu memberikan kado istimewa pada Hari kemerdekaan RI ke-72 dengan mencapai kapasitas 200.000 barel per hari (bph). Sebelumnya, lapangan migas terbesar di indonesia ini mencapai kapasitas 185.000 bph per Juli 2017.

Vice Presiden Public and Goverment Affairs ExxonMobil Indonesia Erwin Maryoto mengatakan, jumlah tersebut mencapai 25 persen dari target lifting minyak nasional, yang sebesar 800.000 bph.

Dia, hal ini merupakan sebuah kado yang menggembirakan bagi Indonesia, apalagi sumber daya manusia di Lapangan Banyu Urip ini mencapai 99,4 persen merupakan tenaga kerja lokal. Sehingga, pencapaian tersebut merupakan karya anak bangsa Indonesia.

"Dari lapangan ini produksinya telah sebanyak 30 juta barel per tahunnya," jelas Erwin, di Lapangan Migas Banyu Urip, Bojonegoro, Jawa Timur, Jumat (18/8/2017).

Sekadar informasi, lapangan Banyu Urip ini memiliki cadangan minyak sebanyak 729 juta barel. Produksi saat masa kontrak kerja sama berlaku hingga 2035.

Selain minyak, lapangan ini juga menghasilkan gas. "Untuk gas kami konsumsi sendiri untuk generator dan produksi, sedangkan minyak kami kirim dengan pipa sepanjang 95 kilometer ke laut utara Tuban untuk dikirim menggunakan kapal laut," jelasnya.

Produksi lapangan migas ini dimulai sejak 2008. ExxonMobil Cepu Ltd memiliki 45 persen saham sementara sisanya dari PT Pertamina EP Cepu.

Lapangan migas ini merupakan area produksi minyak berisiko tinggi, sebab minyak yang diangkat mengandung banyak gas. Dari gas yang turut terangkat ke permukaan, sebagian besar merupakan gas CO2 yang berbahaya ketika dihirup oleh manusia.

Oleh sebab itu, lapangan ini menggunakan standar keamanan dan keselamatan kerja sangat tinggi untuk melindungi pekerjanya serta masyarakat sekitarnya, terutama di daerah ring 1 yang jaraknya hanya sekitar lima menit berkendara dari area lapangan.

Naiknya produksi Lapangan Banyu Urip ini menjadi berita baik di tengah stagnannya target lifting minyak bumi Indonesia. Sebelumnya di APBN 2017, target lifting minyak mencapai 815.000 bph. Namun di 2018 turun jadi 800.000 bph.

Seperti diketahui Presiden Joko Widodo mematok pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,4 persen di 2018.
Peningkatan dan pembangunan infrastruktur, baik konektivitas maupun ketersediaan energi, merupakan kunci dari upaya pemerataan ekonomi ini.

Di 2018, asumsi rata-rata harga minyak mentah Indonesia diperkirakan sebesar 48 dollar AS per barrel.

Volume minyak dan gas bumi yang siap dijual selama tahun 2018 diperkirakan mencapai 2 juta barrel setara minyak per hari, yang terdiri dari produksi minyak bumi sebesar 800.000 barrel per hari dan gas bumi sekitar 1,2 juta barrel setara minyak per hari.

Kompas TV Hal ini disampaikan Presiden Jokowi pada Sidang Tahunan MPR RI, Rabu (16/08) siang.

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com