Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petrochina Segera Hengkang dari Blok Tuban

Kompas.com - 19/08/2017, 16:00 WIB
Aprillia Ika

Penulis

BOJONEGORO, KOMPAS.com - Pengelolaan Blok minyak dan gas (migas) di Tuban, Jawa Timur, akan segera beralih ke PT Pertmina Hulu Energi. Sementara Petrochina, segera hengkang dalam beberapa bulan mendatang, seiring berakhirnya kontrak keduanya di 2018.

Hal itu dijelaskan oleh Akbar Pradima, Field Admin Superintendent Joint Opeation Body Pertamina Petrochina East Java (JOB PPEJ) di Bojonegoro, Jumat (18/8/2017).

"Imbas dari hengkangnya Petrochina adalah masalah tenaga kerja. Ada 450 tenaga kerja lokal yang bekerja di Blok Tuban. Kemungkinan akan direkrut oleh Pertamina," kata dia.

Akbar mengatakan, saat ini wilayah kerja Petrochina di Blok Tuban terus tergerus dan hanya tinggal 20 persen saja akibat banyaknya konflik sosial.

Sebagai informasi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyerahkan pengelolaan Blok Tuban ke Pertamina dengan porsi kepemilikan 100 persen. Kontrak JOB akan berubah ke skema baru yakni skema gross split (akan bagi hasil kotor).

Blok Tuban saat ini memiliki luas wilayah 1.478 kilometer persegi dan berada di empat Kabupaten yakni di Lamongan, Gresik, Bojonegoro dan Tuban. kerja sama Pertamina dan Petrochina dimulai sejak 29 Februari 1988 dan akan berakhir 28 Februari 2018.

Sebelumnya, empat pimpinan kabupaten yang meliputi Lamongan, Gresik, Tuban, dan Bojonegoro, sudah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dalam rangka pengelolaan usaha hulu minyak dan gas bumi yang ada di Blok Tuban.

Selanjutnya, Pemprov Jatim bersama empat kabupaten bakal segera menyusun kajian ekonomi Blok Tuban, yang bakal dilakukan oleh konsultan independen.

“Hasil dari kajian keekonomian tersebut, akan menjadi dasar pembagian hak dan kewajiban masing-masing daerah atau kabupaten, dalam pengelolaan Blok Tuban nantinya. Untuk kajian sendiri, bisa melibatkan SKK Migas dan ahli geologi dari ITB,” kata Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Sabtu (5/11/2016).

Kompas TV Dualisme kepemimpinan di perusahaan minyak pelat merah, Pertamina, berujung pada pencopotan. Perombakan jajaran direksi Pertamina ini terjadi di saat Pertamina menghadapi sejumlah tugas besar, dan di tengah rencana investasi raksasa di bidang migas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com