JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M Soemarno menyatakan, sejak ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Menteri BUMN, dirinya selalu menekankan pentingnya sinergi BUMN. Pasalnya, sinergi akan berbuah pada efektivitas dan efisiensi.
"Bisa lebih efisien, sehingga BUMN, anak, dan cucu usaha BUMN bisa secara operasional lebih efektif, efisien," kata Rini di kantornya di Jakarta, Jumat (25/8/2017).
Selain itu, efektivitas dan efisiensi yang dilakukan BUMN menurut Rini juga pada akhirnya dapat memberikan keuntungan yang lebih baik.
Namun, yang paling penting adalah dapat memberikan yang terbaik kepada masyarakat Indonesia. Sinergi tersebut juga sesuai dengan Nawacita yang diusung Presiden Jokowi.
(Baca: Rini Soemarno: Kalau Harga Semen Naik Lagi, Lapor ke Saya)
Rini menyatakan, salah satu hal yang ditekankan dalam Nawacita adalah pembangunan dari wilayah terluar, terdepan, dan terpencil.
Hal ini pula yang menjadi alasan Rini kerap bepergian ke wilayah-wilayah yang belum terjangkau dengan mengajak pimpinan BUMN.
Menurut Rini, daerah-daerah yang dikunjunginya tersebut belum dijangkau oleh pejabat tinggi dan belum terjangkau pula oleh program-program ekonomi pemerintah.
"Tujuannya program Nawacita adalah memperhatikan wilayah terluar, terdepan, dan tertinggal. Masih banyak titik yang belum mendapat program ekonomi yang jelas," tutur Rini.
Ia merasa, menjadi tanggung jawab BUMN untuk bisa membantu, membangun, dan mengembangkan daerah-daerah tersebut.
Pasalnya, pembangunan tidak bisa selalu bergantung pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Masih banyak yang harus diselesaikan (dengan APBN). Kita semua harus sama-sama bahu-membahu meningkatkan ekonomi Indonesia di pelosok," ungkap Rini.