Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahaan Energi Swasta Investasi Rp 1,5 Triliun di Kupang

Kompas.com - 28/08/2017, 20:00 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com - PT Binusindo Energi Indonesia, merupakan perusahaan yang bergerak di bidang energi, akan segera hadir di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

President Director PT Binusindo Energi Indonesia, Fabianus Bessie Banase mengatakan, perusahan ini pertama di NTT, bahkan Indonesia Bagian Timur, yang bergerak di bidang Energi.

Perusahaan ini akan dibangun di kawasan Industri Bolok, Kupang-NTT atau 20 kilometer arah Barat Kota Kupang, dengan luas areal mencapai 20 hektar lebih.

"Nilai investasinya sebesar Rp 1,5 triliun," kata Fabianus bersama sejumlah pimpinan PT Binusindo Energi Indonesia, saat menggelar jumpa pers di Hotel Aston Kupang, Minggu (27/8/2017) petang.

Menurut Fabianus, pembangunan Industri di bidang energi ini, sejalan dengan kebutuhan akan energi secara nasional yang terus meningkat dari tahun ke tahunnya.

Industri energi juga lanjut Fabuanus, mendukung program-program pemerintah diantaranya tol laut, harga dan ketahanan energi nasional.

Serta, semangat NTT turut serta berpartisipasi secara aktif membangun negara Indonesia atau yang selalu didengungkan Gubernur NTT yakni bangun Indonesia mulai dari NTT.

"Industri energi ini juga untuk meningkatkan perekonomian, serta mengantisipasi pertumbuhan industri pariwisata, apalagi NTT saat ini menjadi destinasi baru dengan ditetapkan komodo sebagai tujuh keajaiban dunia baru," jelas putra asli Kabupaten Timor Tengah Utara itu.                       

Bisnis Utama perusahaan yakni Tank Storage Bisnis, diikuti dengan pembangunan IPP Power Plant, Pabrik N2 dan O2 Gas, Penyediaan Air Bersih sebagai Utilisasi Kawasan Industri. 

Juga pengolahan dan Pendistribusian Gas alam atau Gas Bumi melalui teknologi CNG (Compressed Natural Gas dan LNG (Liquid Natural Gas) dapat dipergunakan sebagai Bahan bakar alternatif pengganti BBM (Bahan Bakar Minyak) untuk industri.

Berikut energi terbarukan yaitu pengelolaan limbah untuk menampung limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun) di seluruh NTT,  limbah B3 ini baik dari darat maupun laut, melalui kapal-kapal, untuk dimanfaatkan kembali yang masih bisa bisa diolah menjadi Base Oil atau Solar (Mini Refinery).

Penyerapan tenaga kerja mencapaii kurang lebih 300 sampai 2.000 orang  Pasarnya sendiri sebagian besar di kawasan Indonesia Bagian Timur, serta memungkinkan melebar ke Negara Tetangga Timor Leste dan juga Australia.

"Target penyelesaian pembangunan kurang lebih 24 bulan, dengan kapasitas terminal atau produksinya nanti mencapi 500.000 KL hingga 1.200.000 KL," tutupnya.

Kompas TV Kapal Laut Tanpa Emisi Pertama di Dunia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com