Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membaiknya Pasokan Pangan Dorong Deflasi Agustus 2017

Kompas.com - 04/09/2017, 22:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks harga konsumen (IHK) pada Agustus 2017 mengalami deflasi sebesar 0,07 persen. Bank Indonesia (BI) memandang, capaian ini mendukung pencapaian sasaran inflasi 2017 sebesar 4 plus minus 1 persen.

Deflasi pada Agustus 2017 lebih rendah dibandingkan rata-rata inflasi Agustus dalam tiga tahun terakhir yang tercatat sebesar 0,28 persen.

"Perkembangan ini merupakan dampak membaiknya pasokan, pengaruh faktor musiman pascalebaran dan liburan sekolah serta kontribusi positif berbagai kebijakan yang ditempuh pemerintah dan koordinasi yang kuat dengan Bank Indonesia," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Agusman dalam pernyataan resmi, Senin (4/9/2017).

Berdasarkan komponen, inflasi yang terkendali terutama dipengaruhi inflasi kelompok volatile food (harga pangan bergejolak) dan kelompok administered prices (harga yang diatur pemerintah).

Dengan perkembangan tersebut, inflasi IHK sampai dengan bulan Agustus tercatat 2,53 persen secara tahun kalender (ytd) dan mencapai 3,82 persen secara tahunan (yoy).

Kelompok volatile food tercatat deflasi 0,87 persen secara bulanan (mtm), lebih rendah dibandingkan dengan inflasi sebesar 0,17 persen (mtm) pada bulan lalu dan rata-rata inflasi Agustus tiga tahun terakhir sebesar 0,16 persen (mtm).

Deflasi terutama disebabkan panen hortikultura yang ditandai dengan turunnya harga komoditas bawang merah, cabai rawit dan bawang putih. Secara tahunan, inflasi volatile food tercatat rendah, yaitu 1,05 persen (yoy).

Kelompok administered prices juga tercatat deflasi sebesar 0,48 persen (mtm) menurun dibandingkan dengan bulan lalu yang mengalami inflasi sebesar 0,07 persen (mtm). Deflasi administered prices pada bulan ini disumbang turunnya tarif angkutan udara dan angkutan antar kota seiring selesainya masa liburan sekolah dan lebaran.

"Secara tahunan, inflasi administered prices mencapai sebesar 9,31 persen (yoy)," ujar Agusman.

Inflasi inti tercatat sebesar 0,28 persen (mtm), sedikit meningkat dibandingkan bulan lalu sebesar 0,26 persen. Inflasi inti pada periode ini lebih rendah dibandingkan dengan inflasi inti Agustus tiga tahun terakhir, yaitu 0,45 persen (mtm).

"Ke depan, inflasi diperkirakan akan tetap terkendali dalam kisaran sasaran yang ditetapkan. Koordinasi kebijakan antara Pemerintah, baik pusat maupun daerah, dan Bank Indonesia akan terus diperkuat dalam pengendalian inflasi," ujar Agusman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Whats New
Intip 'Modern'-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Intip "Modern"-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Whats New
IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

Whats New
Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

BrandzView
KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

Whats New
Namanya 'Diposting' Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Namanya "Diposting" Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Whats New
Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Whats New
Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Whats New
Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Whats New
Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Whats New
Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
BKKBN Sosialisasi Cegah 'Stunting' melalui Tradisi dan Kearifan Lokal 'Mitoni'

BKKBN Sosialisasi Cegah "Stunting" melalui Tradisi dan Kearifan Lokal "Mitoni"

Whats New
Cara Membuat CV agar Dilirik HRD

Cara Membuat CV agar Dilirik HRD

Work Smart
Tumbuh 22,1 Persen, Realisasi Investasi RI Kuartal I 2024 Capai Rp 401,5 Triliun

Tumbuh 22,1 Persen, Realisasi Investasi RI Kuartal I 2024 Capai Rp 401,5 Triliun

Whats New
Cara Menjawab 'Apakah Ada Pertanyaan?' Saat Wawancara Kerja

Cara Menjawab "Apakah Ada Pertanyaan?" Saat Wawancara Kerja

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com