Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KKP Galakkan Minapadi dan Lele Sistem Bioflok di Kabupaten Sukabumi

Kompas.com - 09/09/2017, 20:36 WIB

 

SUKABUMI, KOMPAS.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) lakukan penebaran benih ikan pada percontohan minapadi dan budidaya lele sistem bioflok di Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat.

Kegiatan ini merupakan salah satu program prioritas dan andalan KKP dalam mendukung ketahanan pangan nasional dan dunia. Turut hadir pula dalam acara tersebut Kepala Staf Kepresidenan, Teten Masduki.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto, di sela – sela acara penebaran benih ikan minapadi di Kelompok Tani Subur Bumi Desa Cikurutug Kecamatan Cireunghas Kabupaten Sukabumi, menyampaikan bahwa isu ketahanan pangan saat ini menjadi tantangan besar di setiap negara. 

”fenomena pertambahan jumlah penduduk yang kian cepat, sudah barang tentu akan memicu kebutuhan pangan bagi masyarakat. Dalam kontek pemenuhan kebutuhan pangan berkelanjutan, maka perlu ada upaya bagaimana mendorong produktivitas sumberdaya berbasis pangan dalam kerangka pengelolaan yang bertanggungjawab, dan berkelanjutan” ungkap Slamet.

“Oleh sebab itu, KKP terus melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan produksi pangan dari sektor perikanan, salah satunya melalui peningkatan produktivitas lahan. Namun demikian, hal itu harus tetap mempertimbangkan kelestarian lingkungan dan keberlanjutan usaha sebagaimana kebijakan yang sudah digariskan oleh Bu Susi (Menteri Keluatan dan Perikanan)” tambahnya.

Untuk menjawab hal tersebut, KKP terus melakukan inovasi teknologi yang efektif dan efisien dalam kegiatan budidaya, juga mampu diintegrasikan dengan kegiatan subsektor pangan lainnya atau diversifikasi, diantaranya melalui minapadi.

Dengan begitu, diharapkan dalam satu lahan tidak hanya dikembangkan satu jenis komoditas saja tetapi multi komoditas sehingga produktivitas lahan akan meningkat.

Sementara itu, Teten menyampaikan bahwa kehadirannya dalam acara ini merupakan bentuk dukungan Presiden terhadap program-program berbasiskan kepentingan masyarakat banyak, terlebih sangat strategis untuk ketahanan pangan nasional. 

Teten menyampaikan apresiasinya kepada KKP atas pelaksanaan program prioritas budidaya minapadi. Menurutnya, ini merupakan kegiatan yang luar biasa, sebab kultur masyarakat Jawa Barat biasanya melakukan budidaya padi dan ikan secara terpisah, maka dengan minapadi ini, padi dan ikan dapat dibudidayakan dalam satu lahan, sehingga akan memberikan manfaat ganda bagi petani.

“Petani akan mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi serta efisien baik secara waktu maupun lahan”, ujar Teten.

Lebih lanjut Teten mengatakan bahwa Presiden berkali-kali menyampaikan pentingnya budidaya ikan. Sebelumnya, Presiden Jokowi sampat terkejut mendapatkan penjelasan dari Kementerian Luar Negeri Norwegia bahwa 60 persen sumber PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) di Norwegia berasal dari ikan Salmon.

Berkaca dari Norwegia, Presiden yakin bahwa Indonesia pun mampu melakukan hal serupa karena memiliki potensi besar baik untuk budidaya laut, payau maupun tawar.

Selain itu, Teten berharap bahwa dengan semakin efisiennya cara budidaya maka produksi dapat meningkat dan konsumsi masyarakat juga akan meningkat. Hal ini penting untuk memperbaiki gizi dan ekonomi masyarakat.

”Dengan meningkatnya jumlah dan kebiasaan makan ikan, maka gizi masyarakat akan semakin baik dan diharapkan daya saing masyarakat Indonesia di dunia internasional juga meningkat,” tegasnya.

MinapadiDok KKP Minapadi

Budidaya minapadi memiliki berbagai keuntungan yaitu: 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com