Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Target-target Ekonomi Pemerintahan Jokowi Tahun Depan

Kompas.com - 11/09/2017, 17:36 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah dan Komisi XI DPR menyepakati asumsi makro ekonomi pada 2018. Berbagai perubahan terlihat jelas dari angka-angka asumsi makro ekonomi yang disetujui.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menilai asumsi makro ekonomi 2018 sebagai tantangan. Pertumbuhan ekonomi dipatok 5,4 persen, lebih besar dari target 5,2 persen pada tahun ini.

"Tentu butuh kerja keras," ujar Sri Mulyani saat rapat kerja dengan Komisi XI, DPR, Jakarta, Senin (11/9/2017).

Selain itu tingkat inflasi dipatok 3,5 persen, lebih rendah dari target tahun ini yang sebesar 4,3 persen. Adapun nilai tukar rupiah akan ada diangka Rp 13.400 per dollar AS, sama dengan target tahun ini.

(Baca: Jokowi dan Konsistensi yang Ternoda)

 

Terikat suku bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) tiga bulan ditargetkan berada di tingkat 5,2 persen persen.

Angka ini juga sama dengan asumsi makro di APBN Perubahan 2017. Sementara itu target pembangunan pemerintahan Jokowi pada 2018 yaitu angka kemiskinan 9,5-10 persen, angka pengangguran 5-5,3 persen, gini rasio atau tingkat ketimpangan 0,38, dan indeks pembangunan manusia (IPM) 71,5 persen.

Rencananya, Sri Mulyani akan segara menghadap ke Presiden Joko Widodo untuk melaporkan kesepatakan dengan Komisi XI tersebut.

"Ini adalah tantangan bagi kami. Saya akan sampaikan ke seluruh menteri di kabinet dan Presiden," kata mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.

Kompas TV Hal ini disampaikan Presiden Jokowi pada Sidang Tahunan MPR RI, Rabu (16/08) siang.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com