Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melucuti Stigma Negatif Jalan Tol Tak Ramah UKM

Kompas.com - 16/09/2017, 10:18 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kehadiran jalan tol sebagai infrastruktur vital kerap menjadi penghela pertumbuhan ekonomi daerah yang dilaluinya. Namun tak selamanya stigma positif itu melekat.

Sejak lama, jalan tol juga dicap tak ramah tehadap para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM). Biaya sewa gerai yang selangit tentu menjadi penyebab utama UKM sulit masuk ke rest area tol.

Akibatnya, tempat peristirahatan itu justru dikuasai oleh gerai-gerai modern yang mapan. Kalau pun ada gerai UKM, letaknya pasti tersisihkan di bagian paling belakang.

Kini stigma negatif itu coba mulai diubah oleh pemerintah. Sebagai tahap awal, pemerintah menggelar rapat koordinasi antar kementerian khusus terkait hal itu di Kantor Koordinator Perekonomian.

Ditemui usai rapat, Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan (Umum dan Perumahan Rakyat PUPR), Arie Setiadi Moerwanto mengatakan, pemerintah akan mengakomodir UKM masuk ke rest area tol.

"Kami akan menyediakan lahan di rest area khusus buat UKM," ujarnya, Jakarta, Jumat (15/9/2017).

Rencananya Kementrian PUPR akan menyiapkan dasar hukum berupa peraturan menteri terkait dengan kebijakan penyediaan lahan khusus UKM di jalan tol. Nantinya operator jalan tol harus mengikuti aturan tesebut.

Terkait tarif sewa gerai, Arie mengatakan bahwa pemerintah belum sampai kepada keputusan. Namun arah tarif sewa murah menjadi prioritas pemerintah agar pelaku UKM bisa masuk ke rest area.

Di tempat yang sama, Kepala Badan Usaha Jalan Tol (BPTJ) Herry Trisaputra Zuna menuturkan, pada tahap awal, penyediaan rest area untuk UKM akan dilakukan di beberapa ruas jalan tol baru yang akan dioperasikan.

"Misalnya kalau Trans Sumatera itu ada di Lampung. Di Jawa ada Pejagan-Pemalang," kata dia. Meski begitu, Herry mengatakan bahwa pemerintah sudah memiliki rencana agar UKM juga bisa masuk ke rest area di tol-tol yang sudah mapan.

Hanya, hal itu akan diakukan secara bertahap. Pemerintah menyadari kebijakan ini tak cukup untuk mengangkat bisnis UKM di daerah. Perlu kebijakan susulan yang lebih besar termasuk dukungan dari pemerintah daerah setempat.

Meski begitu, pemerintah meyakini kebijakan ini mampu mengakomodir sebagian aspirasi UKM untuk bisa membuka gerai di rest area layaknya gerai moderen yang sudah mapan.

Diharapkan dengan masuknya UKM ke rest area, stigma negatif jalan tol tak ramah pelaku UKM bisa mulai meluntur dan kemudian hilang secara bertahap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Whats New
InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

Whats New
KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Whats New
BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Whats New
Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak 'Tenant' Donasi ke Panti Asuhan

Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak "Tenant" Donasi ke Panti Asuhan

Whats New
Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Whats New
Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Whats New
BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

Whats New
PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

Work Smart
Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com