Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Daftar Paspor yang Paling Diincar Orang Kaya di Dunia

Kompas.com - 18/09/2017, 06:51 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com - Banyak orang yang berpikir bahwa paspor kewarganegaraan AS atau Inggris adalah yang paling diincar oleh para orang kaya di dunia. Akan tetapi, anggapan tersebut rupanya salah.

Perusahaan asal Texas, AS, Nomad Capitalist baru-baru ini menyusun daftar paspor negara-negara yang paling diincar oleh golongan orang kaya di seluruh dunia.

Nomad Capitalist sendiri membantu klien-klien yang merupakan orang-orang tajir dalam mendiversifikasi aset dan perpajakan mereka. Daftar tersebut bertajuk “Nomad Passport Index."

Dalam menyusun daftar itu, Nomad Capitalist berpatokan pada perjalanan bebas visa (50 persen), perpajakan (30 persen), persepsi (10 persen), kemampuan untuk memiliki dwikewarganegaran (10 persen), dan kebebasan secara keseluruhan (10 persen).

Daftar tersebut mencakup 199 negara di seluruh dunia. Daftar dibuat berdasarkan paspor kewarganegaraan yang paling dinginkan hingga yang paling tidak diinginkan oleh orang kaya di dunia.

Seperti dikutip dari Financial Express, Senin (18/9/2017), hasilnya adalah paspor kewarganegaraan Swedia berada pada peringkat pertama yang paling diincar orang kaya di dunia.

Berikutnya, Belgia berada pada peringkat kedua, diikuti Italia dan Spanyol pada peringkat ketiga. Adapun Irlandia, Finlandia, dan Jerman menduduki peringkat keenam.

Denmark, Swiss, dan Luxembourg berada pada peringkat kedelapan, kemudian Perancis dan Selandia Baru pada peringkat 11. AS berada pada peringkat 35 bersama dengan Slovenia.

Kanada menduduki peringkat 14, sementara Inggris dan Australia sama-sama berada pada peringkat 16.

Singapura berada pada peringkat 19, sementara Malaysia peringkat 29. Thailand menduduki peringkat 111 dan Indonesia berada pada peringkat 139.

Sementara itu, paspor kewarganegaraan yang paling tidak diinginkan oleh orang kaya di dunia adalah Afghanistan.

Korea Utara berada pada peringkat 189, sementara Irak, Eritrea, Pakistan, Libya, Suriah, dan Yaman berada pada peringkat 193.

Nomad Capitalist menyatakan, indeks tersebut disusun untuk menunjukkan nilai sesungguhnya dari kewarganegaraan di setiap negara, dilihat dari sudut pandang warga kaya yang menginginkan kebebasan guna meminimalkan kewajiban pajaknya, mendiversifikasi kekayaan, dan bebas bepergian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Whats New
BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

Whats New
Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Whats New
Intip 'Modern'-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Intip "Modern"-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Whats New
IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

Whats New
Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

BrandzView
KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

Whats New
Namanya 'Diposting' Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Namanya "Diposting" Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Whats New
Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Whats New
Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Whats New
Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Whats New
Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Whats New
Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
BKKBN Sosialisasi Cegah 'Stunting' melalui Tradisi dan Kearifan Lokal 'Mitoni'

BKKBN Sosialisasi Cegah "Stunting" melalui Tradisi dan Kearifan Lokal "Mitoni"

Whats New
Cara Membuat CV agar Dilirik HRD

Cara Membuat CV agar Dilirik HRD

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com