Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapan Uang Elektronik Bebas Biaya Top Up?

Kompas.com - 19/09/2017, 16:32 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Rencana Bank Indonesia (BI) mengizinkan perbankan mengenakan biaya untuk isi ulang (top up) uang elektronik menuai polemik di masyarakat.

Para pengguna uang elektronik menilai hal itu akan menambah beban. Sebab saat ini, top up uang elektonik di penyedia jasa non bank, misalnya minimarket, sudah dikenakan biaya tambahan.

Meski begitu, top up uang elektronik yang bebas biaya bukanlah mimpi. Hanya, masyarakat meski sabar sebab hal itu mungkin baru terjadi tahun depan.

“Ini butuh waktu setahun lah,” ujar Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo di sela-sela acara Indonesia Banking Expo (IBEX).

Saat itu tutur pria yang kerap disapa Tiko itu, perbankan akan menggunakan teknologi near-field communication (NFC) untuk digunakan dalam sistem top up uang elektonik.

Melalui NFC, masyarakat tak perlu lagi pergi ke minimarket untuk melakukan top up yang dikenai biaya tambahan. Proses top up bisa dilakukan sendiri dengan menggunakan smartphone di manapun.

“Jadi nanti (top up) dari e-banking langsung bisa masuk ke kartunya (uang elektonik) melalui handphone dengan NCF,” kata Tiko.

“Jadi setahun lagi kalau sudah pakai NFC itu enggak ada cost (top up). Ini kaya rekening aja, hanya tinggal kartunya perlu ditempelkan ke ponsel,” sambung dia.

Sebenarnya tutur Tiko, biaya top up uang elektronik bukanlah isu bagi perbankan. Sebab bila mesin top up yang yang digunakan adalah milik bank, maka bank bisa membebaskan biaya top up.

Namun kata Tiko, sistem uang elektonik tidak hanya melibatkan pengguna dan perbankan saja, namun juga penyedia jasa non bank yang menyediakan mesin top up. Hal inilah yang membuat top up uang elektonik dikenai biaya tambahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Whats New
Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Whats New
TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

Whats New
Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Whats New
Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com