Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pipa Gas Bumi Jabar-Jateng Akan Tersambung pada 2020

Kompas.com - 21/09/2017, 08:08 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com – Pembangunan pipa gas bumi dari Cirebon, Jawa Barat hingga Semarang, Jawa Tengah dipastikan akan tersambung dalam beberapa tahun ke depan.

Rencananya, pipa sepanjang 235 kilometer itu selesai dibangun pada tahun 2020 mendatang.

Kepastian itu terjadi tidak setelah PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah (SPJT), salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemprov Jawa Tengah menandatangani nota kesepahaman dengan PT Pupuk Indonesia melalui anak usahanya, PT Rekayasa Industri (Rekind), atau perusahaan Engineering, Procurement, Construction (EPC) Nasional di kantor Pemprov Jateng di Semarang, Rabu (20/9/2017) kemarin.

Direktur utama PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah (SPJT), Krisdiani Syamsi mengatakan, proyek pemasangan tansmisi pipa gas bumi membentang dari Cirebon hingga Semarang akan memakan waktu selama 2 tahun 9 bulan, atau selama 33 bulan. Proyek itu dirancang dengan kapasitas 250-300 MMSCFD.

“Proyek ini dicanangkan digunakan pada akhir tahun 2020, sumber gas yang berasal dari LNG Eni Jangkrik,” kata Syamsi, dalam siaran tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (21/9/2017).

Syamsi mengatakan, BUMD, termasuk PT SPJT, nantinya bertindak sebagai koordinator gas offtaker atau sebagai pengguna gas. Ketika pembangunan transmisi selesai, pipa transmisi akan digunakan sebagai sarana menyalurkan gas di wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Baca juga: ESDM Bantah Ada Aturan Penghambat Pembangunan Infrastruktur Pipa Gas

Sementara dalam operasinya, PT Rekind bekerja sama dengan PT Pertamina melalui anak usahanya, Pertagas. Rekind meraih mandat dari BPH Migas untuk membangun, memiliki serta mengoperasikan proyek pembangunan ruas transmisi pipa gas Cirebon-Semarang.

Di tingkat lokal, Rekind bekerja sama dengan BUMD baik di Jawa Barat maupun Jawa Tengah, untuk selanjutnya didistribusikan ke kalangan industri.

“Proyek pembangunan, pendistribusian pipa gas Cirebon-Semarang memiliki tujuan untuk menjadi penghubung infrastruktur gas dari Barat ke Timur pulau Jawa sehingga menjadi energy hub yang dapat mengakselerasi pertumbuhan ekonomi di Jawa,” katanya.

Selain itu, pipa gas bumi juga dapat mendistribusikan gas secara merata serta dapat mendukung fleksibilitas gas sebagai bahan bakar yang terinterkoneksi di Pulau Jawa.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Direktur Utama Rekind, Jakub Tarigan mengatakan, pembangunan pipa tranmisi dilakukan untuk menjembatani peluang akan banyaknya pemanfaatan gas bumi.

Baca juga: ESDM Bantah Ada Aturan Penghambat Pembangunan Infrastruktur Pipa Gas

Oleh karenanya, pihaknya meminta dukungan instansi terkait untuk ikut berpartisipasi dan menjaga pemanfaatan jalur pipa tersebut.

“Diharapkan dengan adanya distribusi gas pada jalur pipa Cirebon Semarang dapat mendorong terciptanya pasokan energi yang kondusif guna menyokong daya saing industri di Jawa Tengah dan Jawa Barat,” harapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Peleburan 7 BUMN Karya Ditargetkan Rampung September 2024

Peleburan 7 BUMN Karya Ditargetkan Rampung September 2024

Whats New
Relaksasi Harga Gula Akan Berakhir, Pengusaha Ritel Berharap Stok Terjamin

Relaksasi Harga Gula Akan Berakhir, Pengusaha Ritel Berharap Stok Terjamin

Whats New
Komitmen Dorong Inklusi Keuangan, Bank Mandiri Perkuat Peran Mandiri Agen

Komitmen Dorong Inklusi Keuangan, Bank Mandiri Perkuat Peran Mandiri Agen

Whats New
Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Whats New
Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Whats New
Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Whats New
Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com